Berita / Sumatera /
Dekat dengan PKS dan PBS, Harga TBS di Desa ini Beda Jauh dari Penetapan Disbun
Parianto, petani sawit di Desa Indra Sakti, mengumpulkan hasil panen. foto: Bayu
Pekanbaru, elaeis.co - Parianto, petani sawit di Desa Indra Sakti, Kecamatan Tapung, Kabupaten Kampar, terkesima mendengar Dinas Perkebunan Provinsi Riau pekan lalu menetapkan harga tandan buah segar (TBS) sawit sudah lebih Rp 2.700/kg. Ia seakan tak percaya karena sawitnya dihargai di bawah Rp 2.000/kg.
"Kebetulan kemarin kami panen sawit, harganya dibeli peron Rp 1.800/kg," katanya kepada elaeis.co, Senin (5/2).
Dia mengatakan, harga tersebut sudah dirasakan para petani sawit di daerah tersebut sejak beberapa pekan terakhir. Kalau pun ada perubahan, tidak signifikan.
Tidak hanya di tingkat peron, menurutnya, harga TBS di pabrik kelapa sawit (PKS) di wilayah itupun tidak ada yang menyentuh Rp 2.700/kg. "Di sini ada PKS yang lokasinya berjarak sekitar 15 km dari kebun saya, di situ harga TbS di angka Rp 2.100/kg," ungkapnya.
Parianto mengaku heran harga sawit petani di daerah itu jauh dari penetapan disbun. "Lokasi kebun kami tidak jauh dari pabrik dan perusahaan besar swasta (PBS) perkebunan sawit. Bukan di pelosok yang sulit dijangkau," sebutnya.
Salah satu yang paling dekat dengan kebunnya adalah perkebunan milik PT Nagamas, jaraknya sekitar 8 km. Kemudian perkebunan milik PT Sinarmas yang berjarak sekitar 15 km.
Ada juga perkebunan milik negara, yakni perkebunan PTPN V di Desa Kota Batak. Jaraknya juga tidak begitu jauh dari Desa Indra Sakti. "Tapi tak ada pengaruhnya ke harga sawit kami," pungkasnya.







Komentar Via Facebook :