https://www.elaeis.co

Berita / Sumatera /

BPDPKS, Ditjenbun, dan PT RPN Lakukan Ini ke Petani Sawit Nagan Raya di Banda Aceh

BPDPKS, Ditjenbun, dan PT RPN Lakukan Ini ke Petani Sawit Nagan Raya di Banda Aceh

Para petani sawit peserta pelatihan yang diselenggarakan PT RPN (PPKS Medan) dan didukung penuh oleh BPDPKS dan Ditjenbun, menggelar praktek langsung ke kebun sawit. (Foto: dok. PT RPN)


Banda Aceh, elaeis.co  - Selama lima hari, para peneliti dari PT Riset Perkebunan Nusantara (RPN) dan puluhan petani sawit dari Kabupaten Nagan Raya meriung di Banda Aceh, ibukota Provinsi Aceh.

Rupa-rupanya, berdasarkan keterangan resmi yang diterima elaeis.co, Senin (10/6/2024), para peneliti PT RPN ada di Banda Aceh dalam rangka memberikan pelatihan teknik pemetaan kepada para petani sawit tersebut.

Tercatat ada 29 petani yang ikut dalam pelatihan yang didukung penuh oleh Badan Pengelola Dana Perkebunan Kelapa Sawit (BPDPKS) dan Direktorat Jenderal Perkebunan (Ditjenbun) Kementerian Pertanian (Kementan) tersebut.

Baca Juga: Di Trenggalek, BPDPKS, DEKRANASDA, dan APKASI Lakukan Ini Demi UKMK Sawit 

Dr Iman Yani Harahap selaku Direktur  PT RPN bilang kalau pelatihan yang diselenggarakan beberapa waktu yang lalu itu menggunakan modul bertajuk "Teknik Pemetaan Lokasi Perkebunan Kelapa Sawit’.

Mantan Kepala Pusat Penelitian Kelapa Sawit (PPKS) Medan ini menyebutkan, pelatihan itu juga merupakan implementasi dari program pengembangan sumber daya manusia perkebunan kelapa sawit (SDM-PKS).

Khususnya, kata dia, yang telah dicanangkan oleh BPDPKS dan Ditjenbun  sebagai upaya peningkatkan kapasitas dan keterampilan pekebun dalam hal pemetaan.

Dr Iman Yani Harahap mengutarakan pelatihan ini dilakukan karena PT RPN mendapat kepercayaan penuh dari BPDPKS dan Ditjenbun.

Baca Juga: Kepada Juri Lomba Riset BPDPKS, Tim Mahasiswa ITSI Sodorkan Tantri

"Pelatihan yang diikuti oleh petani sawit dari Kabupaten Nagan Raya, ini dilakukan dengan beberapa tujuan, yaitu   meningkatkan pengetahuan tentang dasar-dasar pemetaan," kata dia.

"Kemudian, meningkatkan pengetahuan tentang peralatan pemetaan, meningkatkan pengetahuan dan keterampilan dalam tracking atau pelacakan asal-usul lahan sawit," sambung Iman Yani.

Di samping itu, ujarnya lagi, untuk meningkatkan kemampuan petani dalam pengolahan data, penyajian peta, serta meningkatkan keterampilan dalam pemetaan kebun.

Ia mengatakan, pelatihan tersebut melibatkan PPKS Medan yang merupakan salah satu pusat penelitian (puslit) binaan PT RPN san diketahui telah memainkan peran yang sangat penting.

Baca Juga: BPDPKS Serahkan Helm Proyek Sawit Karya Dr Siti Nikmatin kepada Otoritas IKN

"Khususnya dalam mengembangkan SDM di sektor perkebunan kelapa sawit. PPKS telah berdedikasi untuk meningkatkan pengetahuan, keterampilan, dan kapasitas para pekebun dalam sistem usaha ini," tegas Dr Iman Yani.

Sebagai informasi, salam pelatihan itu para petani sawit dari Nagan Raya tesebut  langsung mendapatkan berbagai materi pelatihan yang menyangkut kebijakan dan regulasi dan dasar-dasar pemetaan lahan sawit.

Petani sawit juga dikenalkan dengan penggunaan alat pemetaan seperti global positioning system' (GPS), drone, handphone, dan teknologi lainnya.

Mereka juga diajari langsung cara men-tracking lahan dan melakukan sensus tanaman, pembuatan polygon dan peta kebun, pengolahan data dan analisis pengukuran, penyajian atau pencetakan peta, praktik pemetaan kebun dan pengolahan hasil.

Untuk menambah pemahaman para peserta perihal teknik pemetaan kebun, PT RPN mengajak peserta mengunjungi kebun rakyat di Desa Jalin, Kota Jantho, Kabupaten Aceh Besar.

Di sana para peserta diajari untuk langsung mempraktikkan langsung semua materi atau teori yang telah didapat selama pelatihan di dalam ruangan.

Komentar Via Facebook :