https://www.elaeis.co

Berita / Kalimantan /

Antre di Loading Ramp PT ASP, Supir Truk Sawit Meninggal Mendadak

Antre di Loading Ramp PT ASP, Supir Truk Sawit Meninggal Mendadak

Supir dump truk meninggal mendadak di Loading Ramp PT ASP. foto: ist.


Sanggau, elaeis.co – Polsek Kapuas jajaran Polres Sanggau, Kalimantan Barat (Kalbar), menangani kasus penemuan mayat seorang pria di dalam dump truck nopol KB 8678 DI di Loading Ramp Pabrik Kelapa Sawit PT Agrina Sawit Perdana (PT ASP) di Kecamatan Kapuas.

Kapolsek Kapuas Iptu Marianus mengatakan, mayat pria tersebut berinisial APH (36) yang merupakan warga Jalan Jendral Ahmad Yani RT 07 Kelurahan Ilir Kota Kecamatan Kapuas Kabupaten Sanggau.

Dijelaskan Kapolsek, kronologisnya sekira pukul 17.00 WIB, saksi Suhendar mengarahkan parkiran kendaraan dump truck milik korban APH untuk membongkar muatan sawit di Loading Ramp PT ASP.

“Saat diminta mundur, truk tersebut berhenti mendadak. Kemudian saksi Suhendar teriak 'mundur.. mundur', namun tidak bergerak,” ungkapnya dalam rilis Humas Polres Sekadau dikutip Sabtu (23/3).

“Selanjutnya Suhendar pergi menuju pintu supir dan membukanya. Dia melihat Korban dalam keadaan kejang dan kepala korban berada di setir,” sambung Marianus.

Kemudian Suhendar memanggil perkerja bernama Indi untuk meminta bantuan dan selanjutnya kedua saksi mengecek keadaan korban dengan memeriksa nadi yang ternyata sudah tidak berdenyut. Saat itu juga Suhendar melaporkan ke Pimpinan PT. ASP untuk menghubungi Polsek Kapuas dan Inafis Polres Sanggau serta membawa jenazah ke RSUD MTh. Djaman guna dilakukan pemeriksaan oleh dokter.

Kapolsek Kapuas mengungkapkan, dari hasil pemeriksaan dokter rekam medis, bahwa korban memiliki riwayat penyakit yang diantaranya penyakit diabetes, jantung dan Ca Cervix Utery stadium II yang masih dalam perawatan setiap bulannya.

“Korban merupakan karyawan PT ASP yang bekerja sebagai supir angkutan TBS. Sebelum meninggal, korban pernah ijin tidak bekerja dikarenakan sakit,” ungkapnya.

“Hasil pemeriksaan medis RSUD MTh. Djaman didapati keterangan bahwa tidak didapati adanya tanda-tanda kekerasan terhadap korban dan penyebab meninggalnya korban dikarenakan sakit yang dideritanya,” sambung Marianus.

Setelah dilakukan Visum terhadap korban, selanjutnya jenazah dibawa ke rumah kontrakan di Jalan Stompak RT 4 Kelurahan Sui Sengkuang Kecamatan Kapuas. "Pihak keluarga menolak untuk dilakukan otopsi,” tukasnya.


 

Komentar Via Facebook :