https://www.elaeis.co

Berita / Nasional /

Waspada Serangan Tungau Merah di Kebun Kelapa Sawit

Waspada Serangan Tungau Merah di Kebun Kelapa Sawit


Jakarta, elaeis.co – Waspada tungau merah di kebun kelapa sawit. Hama kecil ini menyerang daun, membuat bibit rusak dan produksi turun, terutama saat kemarau kering.

Hama berukuran kecil tapi berbahaya, tungau merah (Oligonychus spp.), kini menjadi perhatian para petani kelapa sawit. Hama ini menyerang daun tanaman dengan cara mengisap cairan daun, sehingga mengubah warna daun menjadi mengkilat dan kecoklatan.

Menurut Djend Muhayat, periset dari Pusat Penelitian Kelapa Sawit (PPKS), tungau merah berukuran sekitar 0,5 mm dan hidup di sepanjang tulang anak daun. 

“Serangannya paling cepat berkembang pada musim kemarau ketika kondisi kering, dan bisa membahayakan pertumbuhan bibit jika menyerang persemaian,” ujarnya.

Daun yang diserang tungau merah mengalami gangguan fotosintesis, sehingga pertumbuhan tanaman melambat. Djend Muhayat menjelaskan, jika bibit di persemaian terserang, bisa mengakibatkan bibit rusak atau mati. Tanaman utama pun jika dibiarkan tanpa pengendalian bisa mengalami penurunan produksi.

Untuk mengendalikan tungau merah, PPKS merekomendasikan penggunaan akarisida berbahan aktif tetradion 75,2 gr/lt (Tedion 75 EC). Penyemprotan dilakukan dengan konsentrasi 0,1–0,2 persen, terutama pada bagian tulang anak daun tempat tungau berkumpul. 

“Penyemprotan harus merata agar efektif. Selain itu, pemantauan rutin sangat penting, terutama saat musim kemarau. Deteksi dini bisa mencegah serangan meluas dan menjaga produksi tetap optimal,” jelas Djend Muhayat.

Petani disarankan untuk memeriksa daun secara berkala agar gejala serangan dapat terdeteksi sejak awal. Perlindungan pada bibit dan persemaian sangat penting agar serangan tungau tidak menurunkan kualitas tanaman. 

Dengan pemantauan dan pengendalian yang tepat, kerusakan akibat tungau merah dapat diminimalkan, sehingga produktivitas kelapa sawit tetap terjaga sepanjang musim kemarau.

BACA BERITA LAINNYA DI GOOGLE NEWS
Komentar Via Facebook :