Pangkalpinang, elaeis.co - Sejumlah investor berniat membangun pabrik minyak sawit mentah (crude palm oil/CPO) mini di Kabupaten Belitung Timur, Provinsi Kepulauan Bangka Belitung. Bupati Belitung Timur, Burhanudin mengaju sudah tiga perusahaan yang menghubunginya terkait hal ini.

Namun dia tidak langsung menyambut tawaran pendirian pabrik CPO mini. Dia ingin lebih dulu mendengar tanggapan petani sawit setempat.

Dia lantas mengundang perwakilan puluhan koperasi perkebunan kelapa sawit dari seluruh Belitung Timur, Kamis (14/9) lalu, untuk membicarakan wacana pabrik CPO mini.

"Saya tetap mengutamakan kepentingan petani sawit lebih dulu. Makanya kita minta berembuk dulu, nanti hasilnya mau atau tidak, semua harus dengan segala pertimbangan positif dan negatifnya," jelas Burhanudin dalam keterangannya, kemarin.

Dia mengaku tidak ingin kehadiran investor menimbulkan kerugian masyarakat. "Makanya kita kaji dulu. Dan mereka yang bersinggungan langsung dengan pabrik ini harus setuju dulu, kalau tidak ya jangan," tegasnya 

Dia mengakui, selain membuka peluang bisa mengatur sendiri harga tandan buah segar (TBS) sawit para petani, pendirian pabrik mini CPO juga nantinya akan menciptakan lapangan kerja baru di desa-desa.

"Pengangguran akan berkurang. Dan di saat yang sama akan menambah kepercayaan para investor untuk menanamkan modalnya di daerah ini. Tapi kita harus dengar apa kata petani," tukasnya.

Rata-rata perwakilan koperasi perkebunan kelapa sawit yang hadir dalam pertemuan itu setuju dengan rencana pembangunan pabrik CPO mini. "Ini menambah alternatif untuk menjual buah sawit," kata perwakilan dari Koperasi Sawit Sepakat Maju Desa Lilangan, Eki. 

Menurutnya, selama ini petani setempat tidak punya opsi menjual TBS. Alhasil, mereka harus menerima berapa pun harga yang ditetapkan pabrik.

"Masalahnya, kalau ada pabrik baru, maling sawit bisa jadi akan makin marak. Pabrik CPO mini tidak punya kebun, tentu butuh TBS supaya bisa produksi " pungkasnya.