https://www.elaeis.co

Berita / Nusantara /

Uji Rendemen Diharapkan Dongkrak Harga TBS

Uji Rendemen Diharapkan Dongkrak Harga TBS

Ketua DPD Apkasindo Kabupaten Luwu Utara, H Rafiuddin. Foto: dok. pribadi


Masamba, elaeis.co - Ketua DPD Asosiasi Petani Kelapa Sawit Indonesia (Apkasindo) Kabupaten Luwu Utara (Lutra), H Rafiuddin, hanya bisa menghela nafas karena harga tandan buah segar (TBS) di sejumlah pabrik kelapa sawit (PKS) di kawasan Luwu Raya tak bisa menembus level Rp 3.200/kg dalam kurun waktu dua bulan terakhir.

"Itu yang jadi masalah. Mereka (pihak PKS -red) selalu beralasan rendemen TBS petani rendah, selalu itu alasan mereka," katanya kepada elaeis.co, Selasa (5/4/2022).

Ia dan para petani sawit swadaya setempat tidak bisa membantah argumentasi pihak PKS karena memang tak punya bukti ilmiah soal rendemen TBS mereka. 

Tapi kalau pihak PKS membeli murah TBS produksi petani karena berasal dari varietas Dura, dia dan petani sawit lainnya langsung mengajukan keberatan.

"Memang tanaman sawit kami banyak yang varietas Dura. Tapi saya katakan ke PKS-PKS itu kalau Dura juga punya usia tanam. Masak harga TBS Dura disamakan untuk seluruh tahun tanam. Kualitas TBS Dura pasti berbeda-beda, berdasarkan tahun tanam," katanya. 

Terkait rendemen, Rafiuddin dan petani sawit lainnya sudah mendengar kabar kalau pihak Direktorat Jenderal Perkebunan (Ditjenbun) Kementan bekerja sama dengan Badan Pengelola Dana Perkebunan Kelapa Sawit (BPDPKS) dan Pemprov Sulawesi Selatan (sulsel) akan berkunjung ke Luwu Raya untuk melakukan uji rendemen terhadap TBS produksi petani.

Proses uji rendemen itu dilakukan sebagai pemenuhan atas kewajiban penetapan harga TBS berdasarkan Peraturan Menteri Pertanian (Permentan) Nomor 1 Tahun 2018 tentang Pedoman Penetapan Harga Pembelian TBS Kelapa Sawit Produksi Pekebun. 

Melalui uji rendemen itu pihaknya berharap akan ada patokan harga TBS yang jelas dari pihak Pemprov Sulsel dan manajemen PKS. Hal ini sama seperti yang sudah terjadi di Provinsi Sulawesi Tengah dan Sulawesi Barat.

"Kalau tidak salah, mungkin tim dari Ditjenbun, BPDPKS, dan Pemprov Sulsel turun ke Luwu Raya bulan ini, paling lambat bulan Mei depan. Kami berharap setelah uji rendemen ini ada perubahan harga TBS yang bakal kami terima," ucapnya.

Sekadar informasi, kawasan Luwu Raya terdiri dari tiga kabupaten, yakni Kabupaten Luwu, Luwu Timur (Lutim), dan Luwu Utara (Lutra). 


 

BACA BERITA LAINNYA DI GOOGLE NEWS
Komentar Via Facebook :