Nanga Pinoh, elaeis.co - Penurunan produksi menjadi siklus tahunan di kebanyakan perkebunan kelapa sawit. Petani sawit sudah memahami jika hasil panen kebun kelapa sawitnya turun atau trek di waktu- waktu tertentu.

Hal yang sama terjadi di Kabupaten Melawi. Tiga bulan belakangan perkebunan kelapa sawit di salah satu kabupaten di Kalimantan Barat (Kalbar) itu turun sampai 25%.

"Ini memang rutin terjadi setiap tahun. Padahal petani sudah melakukan pemupukan sesuai standar," ujar YS Marjitan, Ketua Aspek-PIR Kalbar saat berbincang bersama elaeis.co, Ahad (23/2).

Biasanya, lanjutnya, turunnya produksi ini terjadi hingga pertengahan tahun. Lalu mengalami kenaikan kembali sekitar bulan Juni atau Juli. "Biasanya siklusnya seperti itu setiap tahun," sebutnya.

Penurunan hasil panen sawit ini tentu membuat penghasilan petani berkurang. "Padahal harga kelapa sawit di wilayah Kalbar mulai membaik. Saat ini TBS sawit dibeli Rp 3.360/kg," ungkapnya.

"Tapi tetap kita syukuri. Kita juga tetap melakukan perawatan agar produksi maksimal di masa mendatang," imbuhnya.