Berita / Iptek /
Transformasi Digital Jadi Senjata Baru Sawit Indonesia Agar Tetap Juara Dunia
Jakarta, elaeis.co - Industri kelapa sawit Indonesia kini makin canggih. Setelah lama jadi andalan ekspor, sektor ini mulai berbenah lewat transformasi digital.
Langkah ini jadi senjata baru agar sawit Indonesia tetap juara dunia, bukan cuma dari sisi produksi, tapi juga teknologi dan keberlanjutan.
Ketua Umum Gabungan Pengusaha Kelapa Sawit Indonesia (GAPKI), Eddy Martono, bilang bahwa masa depan sawit ada di tangan generasi muda dan inovasi digital.
“Sawit punya potensi luar biasa untuk terus tumbuh lewat transformasi digital. Kuncinya ada di anak-anak muda yang berani berinovasi,” ujarnya, Kamis (13/11).
Menurut Eddy, dunia usaha kini nggak bisa lagi jalan dengan cara lama. Dari kebun sampai pabrik, teknologi seperti kecerdasan buatan (AI), drone, sensor digital, dan sistem data real-time mulai diterapkan untuk memperbaiki tata kelola sawit agar lebih efisien, transparan, dan ramah lingkungan.
“Kita perlu model bisnis baru yang memanfaatkan teknologi untuk menjawab tantangan global,” tambahnya.
Sebagai bukti nyata, GAPKI bersama Badan Pengelola Dana Perkebunan (BPDP) menggelar Hackathon Sawit Nasional 2025, ajang kompetisi digital bertema “Mengakselerasi Peran Sosial Ekonomi Sawit Melalui Inovasi Digital.”
Acara ini diikuti 139 tim mahasiswa dari 35 perguruan tinggi di seluruh Indonesia. Mereka beradu ide menciptakan solusi digital yang bisa membantu petani, mempercepat distribusi, mengefisienkan produksi, dan tentu saja meningkatkan keberlanjutan industri sawit.
Dalam ajang ini, para peserta nggak cuma disuruh bikin ide di atas kertas. Mereka juga melewati tahap mentoring, sesi meet the mentors, dan penjurian intensif untuk menghasilkan prototipe fungsional (Minimum Viable Product/MVP) yang bisa langsung diaplikasikan di lapangan.
“Hackathon ini bukti bahwa anak-anak muda Indonesia siap memajukan industri sawit nasional. Mereka membangun solusi nyata berbasis digital untuk masa depan sawit yang lebih baik,” kata Eddy.
Transformasi digital ini diyakini bisa menjaga posisi Indonesia sebagai produsen sawit nomor satu di dunia. Dengan sentuhan teknologi, sawit bukan lagi industri tradisional, tapi berubah jadi sektor modern yang adaptif, efisien, dan berkelanjutan.







Komentar Via Facebook :