https://www.elaeis.co

Berita / Sumatera /

Tanam Cabai, Petani Sawit Bisa Tajir Melintir, Ini Alasannya!

Tanam Cabai, Petani Sawit Bisa Tajir Melintir, Ini Alasannya!

Petani memanen cabai rawit di Bengkulu. Foto: Sangun Doya


Bengkulu, elaeis.co - Petani kelapa sawit bisa menjadi tajir melintir jika menanam cabai. Sebab dalam beberapa bulan terakhir, harga jual cabai di tingkat petani di Bengkulu telah naik cukup signifikan.

Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Bengkulu, Darjana mengatakan, petani sawit di Bengkulu saat ini tidak hanya fokus pada tanaman kelapa sawit saja. Beberapa dari mereka telah menanam cabai sejak memasuki musim penghujan tahun 2023 lalu. Hasilnya pada tahun 2024 ini mereka telah mulai memanen cabai.
"Petani sawit yang telah menanam cabai pada akhir tahun 2023 lalu, saat ini sudah mulai panen dan sudah merasakan keuntungannya," kata Darjana, Sabtu 2 Maret 2024. 

Baca Juga: Sawit Buat Harga Beras dan Cabai di Bengkulu Naik, Kok Bisa!

Darjana mengaku, petani sawit yang menaman cabai berhasil meraih keuntungan yang cukup besar. Sebab saat ini harga cabai mengalami lonjakan yang signifikan. Cabai merah yang sebelumnya dijual dengan harga Rp 25 ribu per kilogram saat ini mencapai Rp 75 ribu hingga Rp 100 ribu per kilogram.
"Kami percaya mereka (petani sawit) yang menanam cabai pada akhir tahun lalu sudah pada untung," ujar Darjana.

Baca Juga: Buruh Perkebunan Sawit Diminta Melapor Jika Dibayar Tak Sesuai UMP

Sementara itu, Kepala Dinas Tanaman Pangan Hortikultura dan Perkebunan Provinsi Bengkulu, M Rizon SHut MSi mengatakan, peningkatan harga cabai tersebut tentu menjadi angin segar bagi petani, namun juga menciptakan tantangan baru terutama bagi konsumen. Kenaikan harga cabai bisa mempengaruhi biaya hidup sehari-hari dan menimbulkan dampak ekonomi di tingkat rumah tangga.
"Kenaikan itu bagus tapi bisa juga menciptakan tantangan baru terutama bagi konsumen. Kenaikan harga cabai bisa mempengaruhi biaya hidup sehari-hari dan menimbulkan dampak ekonomi di tingkat rumah tangga," ujar Rizon.

Baca Juga: Harga TBS Kelapa Sawit di Bengkulu Naik, Petani Tetap Merugi, Kok Bisa!

Meski begitu, Rizon mengaku, kenaikan harga cabai sebagai peluang bagi petani sawit untuk mendapatkan pendapatan lebih tinggi. Sebab dengan menanam cabai petani sawit bisa mengantongi pendapatan hingga Rp 75 juta untuk setiap tonnya.
"Kenaikan harga cabai ini selalu terjadi setiap tahun, kami pikir ini harus menjadi sebuah kesempatan baik bagi petani sawit untuk mulai menanam cabai," pungkasnya.

Merespon hal itu, salah satu Petani Sawit di Bengkulu Tengah, Iskandar Maun mengaku, sedang mempertimbangkan opsi untuk menanam cabai sebagai alternatif yang menjanjikan. Bahkan dirinya akan mulai mencoba untuk menanam cabai di polibag.
"Saya akan mulai menanam cabai, semoga nanti sewaktu panen harganya sudah melambung tinggi," pungkasnya.



 

BACA BERITA LAINNYA DI GOOGLE NEWS
Komentar Via Facebook :