https://www.elaeis.co

Berita / PSR /

Sudah Rp 21,157 Milyar Dana PSR Disalurkan ke Pekebun Sawit di Bungo

Sudah Rp 21,157 Milyar Dana PSR Disalurkan ke Pekebun Sawit di Bungo

Penanaman perdana kebun PSR di Kabupaten Merangin, Jambi. foto: MC Merangin


Muara Bungo, elaeis.co - Dinas Tanaman Pangan Hortikultura dan Perkebunan (TPH-Bun) Kabupaten Bungo, Jambi, melakukan sosialisasi peremajaan kelapa sawit pekebun (PKSP) dalam kerangka pendanaan Badan Pengelola Dana Perkebunan Kelapa Sawit (BPDPKS) tahun 2023. Acara ini dibuka oleh Sekretaris Daerah (Sekda) Bungo dan dihadiri Kepala Dinas TPH-Bun, Kepala BPN, Kepala Bappeda, sejumlah ketua KUD, dan perwakilan kelompok tani.

Kepala Dinas TPH-Bun Kabupaten Bungo, Muhammad Hasbi MSi mengatakan, peremajaan sawit rakyat (PSR) merupakan kegiatan yang dananya bersumber dari BPDPKS selaku salah satu badan layanan umum yang berada di bawah Kementerian Keuangan RI.

Dana yang dihimpun BPDPKS berasal dari pajak ekspor minyak sawit (CPO). Dana itu selanjutnya dikelola oleh BPDPKS untuk pengembangan kelapa sawit melalui kegiatan PSR, riset, penyediaan sarana dan prasarana (Sarpras), hingga pengembangan sumber daya manusia (SDM).

“Sejak tahun 2018 hingga 2022, melalui kegiatan PSR telah diremajakan kebun kelapa sawit milik pekebun di Kabupaten Bungo seluas 769,78 hektar," ungkapnya.

Menurutnya, kebun yang di-replanting itu tersebar di Kecamatan Pelepat Ilir, Kecamatan Pelepat, Kecamatan Limbur Lubuk Mengkuang, dan Kecamatan Jujuhan. "Total dana yang telah disalurkan ke pekebun sebesar Rp 21,157 milyar," bebernya.

"Untuk kebun yang diremajakan tahun 2019, saat ini sudah berproduksi dan memberikan hasil yang cukup memuaskan,” imbuhnya.

Lebih lanjut Hasbi menyebutkan, untuk tahun 2023 ini, target peremajaan kelapa sawit pekebun untuk Kabupaten Bungo ditetapkan seluas 1.000 hektar. Sebaran calon lokasi berada di Kecamatan Pelepat Ilir, Kecamatan Pelepat, Kecamatan Limbur Lubuk Mengkuang, Kecamatan Jujuhan, Kecamatan Bathin III ulu, Kecamatan Rantau Pandan, dan Kecamatan Bathin II Babeko.

“Sejauh ini pelaksanaan peremajaan, mulai dari tahap pengusulan, pelaksanaan, hingga monitoring dan evaluasi, dapat berjalan dengan baik dan memberikan hasil sesuai dengan diharapkan,” tukasnya.

Sekda Bungo, Mursidi MSi menyampaikan, Kabupaten Bungo merupakan salah satu daerah yang potensial untuk pengembangan perkebunan. Tentu saja ini merupakan aset dan modal dasar bagi pembangunan daerah untuk mewujudkan masyarakat maju dan sejahtera.

”Pembangunan subsektor perkebunan khususnya pengembangan komoditas kelapa sawit di Kabupaten Bungo dimulai tahun 1990-an melalui program PIR-trans, dan KPPA. Hingga tahun 2022 luasan kebun kelapa sawit telah mencapai 70.517 hektar yang melibatkan 24.729 kepala keluarga dengan pola pengusahaan inti-plasma dan kemitraan maupun secara swadaya oleh pekebun,” ucapnya.
 

BACA BERITA LAINNYA DI GOOGLE NEWS
Komentar Via Facebook :