Berita / Internasional /
Stok Tinggi, Harga CPO Malaysia Pekan Depan Kayaknya Drop
Ilustrasi-petani kelapa sawit. (Dok. Elaeis)
Jakarta, elaeis.co - Harga kontrak Crude Palm Oil (CPO) di Bursa Malaysia Derivatives diperkirakan turun pada perdagangan Minggu depan karena stok tinggi membebani sentimen investor.
Pedagang senior miyak sawit Interband Group of Campanies, Jim Teh memperkirakan pengusaha pada perdagangan Minggu depan akan berupaya mengambil untung menyusul reli Minggu sebelumnya sekitar 11 persen.
Kenaikan reli itu terjadi mengikuti kenaikan minyak nabati pesaing CPO serta lemahnya Ringgit terhadap Dolar AS pekan sebelumnya.
"Produksi buah yang meningkat pada Oktober juga mengakibatkan stok minyak sawit di Malaysia meningkat," kata Jim dikutip dari Bernama, Sabtu (5/11).
Bahkan dari sisi produksi ini, UOB Kay Hian merinci produksi minyak sawit Malaysia pada 2 Oktober naik 6 persen dibanding September. Sedangkan angka ekspornya pada kisaran 1,43 hingga 1,48 juta ton.
"Harga CPO diperkirakan akan diperdagangkan Minggu depan antara 3.440 Ringgit Malaysia dan 3.500 Ringgit Malaysia," ujar Jim.
Sementara menurut pendiri Palm Oil Analytics yang berbasis di Singapura, Dr Sathia Verga, perdagangan CPO pada Oktober dipusatkan pada data tanaman Dewan Minyak Sawit Malaysia, dan untuk perdagangan November merujuk pada petunjuk arah pasar Departemen Pertanian Amerika Serikat.
"Sebetulnya sebagian besar faktor itu bearish (melemah). Maka itu para pengusaha juga ada tidak berpatokan pada data tersebut," kata Dr Sathia.
Harga CPO sempat menguat Minggu ini juga karena Rusia menarik kesepakatan gandum Ukraina yang menyebabkan minyak kedelai Chicago Board of Trade (CBOT) melonjak.
Karena itu harga minyak mentah juga naik. Namun Ringgit Malaysia rendah terhadap Dolar AS.
Berdasarkan data Bursa Malaysia Derivatives, kontrak berjangka CPO untuk pengiriman November 2022 naik 356 Ringgit menjadi 4,182 Ringgit Malaysia per ton. Kontrak pengiriman Desember 2022 naik 347 Ringgit menjadi 4,274 Ringgit Malaysia per ton.
Untuk pengiriman Januari 2023 juga naik 378 Ringgit menjadi 4,367 Ringgit Malaysia per ton. Lalu kontrak pengiriman Februari 2023 juga naik 386 Ringgit menjadi 4.409 Ringgit Malaysia per ton.
Serta, kontrak pengiriman Maret 2023 naik 380 Ringgit menjadi 4,402 Ringgit Malaysia per ton. Begitu pula kontrak pengiriman April 2023 naik 378 Ringgit menjadi 4.370 Ringgit Malaysia per ton.







Komentar Via Facebook :