Berita / Kalimantan /
SIPERKASA, Inovasi Poliban–BRIN yang Bisa Baca Kondisi Sawit Secara Real-Time
Banjarmasin, elaeis.co - Dunia sawit bergerak makin cepat, dan kini giliran kampus vokasi unjuk taring lewat teknologi. Politeknik Negeri Banjarmasin (Poliban) bersama Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) resmi duduk satu meja membahas terobosan baru yakni platform Internet of Things (IoT) bernama SIPERKASA, sistem pemantauan kinerja kelapa sawit yang bisa membaca kondisi tanaman secara real-time.
Pertemuan ini berlangsung dalam format Focus Group Discussion (FGD) dan workshop di Banjarmasin. Wakil Direktur III Poliban, H. M. Syafwansyah Effendi, menyebut kolaborasi ini jadi langkah penting menuju era perkebunan berbasis data.
“Sawit butuh pengelolaan berbasis data. Teknologi seperti ini sangat relevan untuk meningkatkan kualitas dan efisiensi tanaman secara berkelanjutan,” ujarnya.
FGD ini merupakan tindak lanjut dari pameran teknologi inovasi Poliban beberapa waktu lalu. Dalam pameran itu, Poliban memperkenalkan alat bernama SIPERKASA atau Sistem Informasi Pemantauan dan Prediksi Kinerja Kelapa Sawit.
Platform ini membaca berbagai parameter penting seperti kondisi tanaman, lingkungan kebun, hingga indikator produktivitas lainnya.
“Harapannya teknologi ini benar-benar bermanfaat dan bisa membantu sektor pertanian,” kata Syafwansyah.
Teknologi ini dirancang sebagai solusi pemantauan berbasis sensor, sehingga pelaku kebun bisa mengetahui kondisi sawit tanpa perlu turun ke lapangan setiap saat. Semua data langsung terkumpul dalam dashboard digital yang mudah dipahami.
Pertemuan itu juga dihadiri sejumlah peneliti BRIN seperti Prof. Dr. Ir. Muhammad Noor, Dr. Ir. Muhammad Alwi, dan Anna Hairani. Mereka memberikan masukan ilmiah terkait peningkatan akurasi sistem, efisiensi perangkat, serta peluang implementasi dalam skala industri.
Ketua Pelaksana FGD, Dr. Kun Nursyaiful Priyo Pamungkas, mengatakan kegiatan tersebut memiliki dua tujuan utama: memperoleh masukan dari industri, petani, dan dinas terkait, serta menyebarkan hasil riset agar tidak hanya berhenti di lingkungan akademik.
“Riset harus berdampak pada masyarakat. Ada dampak sosial dan ekonomi yang ingin kami dorong,” tegasnya.
Kun berharap riset SIPERKASA dapat dilanjutkan tahun depan agar sistemnya semakin akurat dan siap digunakan di perkebunan secara luas. Poliban dan BRIN optimistis teknologi ini bisa menjadi kunci menuju smart plantation, terutama di Kalimantan Selatan yang dikenal sebagai sentra sawit.
Jika pengembangan berjalan mulus, SIPERKASA berpotensi menjadi salah satu inovasi lokal yang mampu meningkatkan produktivitas, efisiensi, dan keberlanjutan sektor sawit nasional.







Komentar Via Facebook :