Berita / Serba-Serbi /
Sekjen DPP Apkasindo Dinobatkan Sebagai Sahabat Pers
Rino Afrino (kanan) menerima anugrah sahabat pers. foto: ist.
Jakarta, elaeis.co – Sekretaris Jenderal Dewan Pengurus Pusat Asosiasi Petani Kelapa Sawit Indonesia (DPP Apkasindo), Dr. Rino Afrino, menerima Anugerah Sahabat Pers Indonesia dari Serikat Media Siber Indonesia (SMSI) dalam Konvensi Nasional yang digelar di Jakarta.
Penghargaan ini diberikan atas kontribusi Rino dalam membangun komunikasi terbuka antara petani sawit dan media, sekaligus perannya dalam menyuarakan fakta-fakta penting industri sawit di tengah narasi negatif yang kerap beredar.
"Media itu corong publik. Kalau informasi yang keluar salah, petani yang jadi korban. Maka saya titipkan sawit kepada teman-teman media," ujar Rino dalam keterangannya dikutip Sabtu (26/7).
Dia mengungkap bahwa pertumbuhan ekonomi di wilayah-wilayah penghasil sawit jauh lebih terasa dibanding daerah lain. Hal ini terbukti dari kehadiran Apkasindo yang kini tersebar di 164 kabupaten di 25 provinsi, mulai dari Aceh, Riau, Kalimantan Tengah, hingga Papua.
“Di wilayah yang punya perkebunan sawit, ada pasar, ada warung, ada perputaran uang. Sawit bukan cuma soal minyak goreng, tapi napas ekonomi desa,” jelasnya.
Menurut data yang ia paparkan, kontribusi sektor sawit terhadap Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) pada tahun 2023 mencapai Rp88,7 triliun. Angka tersebut terdiri dari penerimaan pajak sebesar Rp50,2 triliun, disusul oleh Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP) senilai Rp32,4 triliun, serta bea keluar dari ekspor sawit sebesar Rp6,1 triliun.
Tak hanya memberi pemasukan signifikan bagi negara, sektor sawit juga menjadi tumpuan hidup jutaan warga Indonesia. Tercatat sekitar 16 juta tenaga kerja terlibat di dalamnya, baik secara langsung seperti pekebun, pekerja pabrik, dan pengangkut hasil panen, maupun secara tidak langsung seperti pelaku usaha logistik, pengepul, hingga pedagang kecil di sekitar perkebunan.
Dari jumlah tersebut, lebih dari 6 juta merupakan petani sawit swadaya yang sebagian besar menggantungkan penghidupan mereka sepenuhnya dari hasil panen sawit.
Rino juga mengingatkan bahwa sawit bukan hanya komoditas ekspor, tapi sudah melekat dalam kehidupan sehari-hari masyarakat Indonesia.
“Dari sabun mandi, lipstik, sampo, sampai biodiesel dan bensin sawit, semua itu dari sawit. Ini bukan sekadar tanaman, tapi sumber energi dan devisa negara,” tegasnya.
Dia juga mengutip pernyataan KH Ma’ruf Amin, Wakil Presiden RI periode 2019–2024, yang menyebut sawit sebagai anugerah dari Allah SWT untuk Indonesia, karena tak semua negara memiliki iklim tropis yang cocok untuk menghasilkan sawit berkualitas tinggi.
Rino menyampaikan harapannya agar SMSI dan media lainnya terus mengawal isu sawit dengan narasi yang adil dan berbasis data. "Kalau sawit mati, petani kehilangan pekerjaan. Negara pun kehilangan triliunan rupiah. Mari jaga sawit, karena ini milik kita bersama," pungkasnya.







Komentar Via Facebook :