https://www.elaeis.co

Berita / Kalimantan /

Sedang Diperbaiki, Ruas Jalan Kelas III Malah Dilewati Truk Sawit Muatan Lebih 10 Ton

Sedang Diperbaiki, Ruas Jalan Kelas III Malah Dilewati Truk Sawit Muatan Lebih 10 Ton

Kepala Dinas Bina Marga dan Sumber Daya Air (BMSDA) Kabupaten Sanggau, John Hendri. foto: Diskominfo Sanggau


Sanggau, elaeis.co - Upaya Pemkab Sanggau, Kalimantan Barat, memperbaiki ruas jalan Semuntai-Kedukul-Balai Sebut di Kecamatan Mukok, sepanjang 7,6 kilometer dengan lebar lima meter belum didukung sepenuhnya oleh pelaku usaha sawit setempat. Buktinya, saat masih dalam tahap pengerjaan, ruas jalan itu malah dilintasi truk sawit bermuatan lebih dari 10 ton.

Pengerjaan jalan Semuntai-Kedukul dimulai 12 Mei lalu. Dalam kontrak disebut masa pengerjaannya selama 8 bulan karena jalan yang akan dibangun sudah memiliki pondasi yang cukup kuat.

Pengerjaannya dimulai dari persimpangan tugu Semuntai sampai simpang tiga pusat kota Kecamatan Mukok. Jalan berbiaya Rp19,3 miliar ini dirancang hanya mampu menahan tekanan berat maksimal 8,5 ton.

Itu sebabnya ketika mendapat informasi banyak truk sawit lewat, Kepala Dinas Bina Marga dan Sumber Daya Air (BMSDA) Kabupaten Sanggau, John Hendri, langsung mengumpulkan Forum Komunikasi Pimpinan Kecamatan (Forkopimcam) Mukok, pemilik loading ramp, petani sawit, serta Satlantas Polres Sanggau.

“Dalam masa pengerjaan ini, kualitas jalan harus dipertahankan tetap bagus. Kita melakukan penimbunan, menghamparkan LPA dan LPB. Makanya kekuatannya harus dijaga,” katanya dalam keterangan yang diperoleh kemarin.

Menurutnya, truk sawit bermuatan 10 ton atau lebih akan mempengaruhi kondisi jalan. "Ruas jalan tersebut masuk kategori kelas III, maksimal kekuatannya hanya 8,5 ton. Kalau yang lewat lebih itu, dikhawatirkan hanya satu tahun saja ruas jalan itu bertahan,” jelasnya.

Menurutnya, kelas jalan Semukai-Kedukul tidak bisa dinaikkan karena dibatasi oleh peraturan. “Yang dibangun ini statusnya jalan kabupaten, standarnya kelas III. Beda kalau kita bicara ruas jalan nasional, yang lewat belasan ton pun tidak masalah. Karena anggaran untuk jalan kelas I, satu kilometer bisa sampai Rp 7 miliar,” bebernya. 

Dari laporan yang dia dapat, setiap hari ada 75 hingga 100 truk melintasi jalan yang sedang diperbaiki tersebut. "Pemkab Sanggau yang dirugikan kalau terus seperti ini," ujarnya. 

Dari total 7,6 kilometer jalan yang dikerjakan, saat ini tersisa sekitar dua kilometer yang masih proses pemadatan. “Perlu waktu untuk pengerasan untuk kepadatan pondasi," sebutnya.

Rapat tersebut kemudian menyepakati bahwa mulai sekarang masyarakat dilarang membawa sawit dengan berat lebih dari 8,5 ton di ruas jalan itu. "Disetujui bersama oleh masyarakat, forkopimcam dan pihak satlantas, ada notulennya,” ungkapnya.


 

BACA BERITA LAINNYA DI GOOGLE NEWS
Komentar Via Facebook :