Berita / Nasional /
Saat di Ancol, GAPKI dan PWI Lakukan Ini di Hadapan Presiden Jokowi
Teks Foto: Di hadapan Presiden Jokowi, GAPKI dan PWI teken kesepakatan bersama di Hari Pers, Selasa (20/2/2024). Sumber foro: GAPKI
Jakarta, elaeis.co - Masa depan pers, termasuk kalangan jurnalis, serta industri kelapa sawit nasional menjadi perhatian Gabungan Pengusaha Kelapa Sawit Indonesia (GAPKI) dan Persatuan Wartawan Indonesia (PWI).
Karena itu, saat berlangsungnya peringatan Hari Pers Nasional di Ecovention Ancol, Jakarta Utara, Jakarta, Selasa (20/2/2024), semalam, kedua belah pihak saling menandatangani Nota Kesepahaman.
Dari pihak PWI, seperti keterangan resmi yang diterima elaeis.co, Rabu (21/2/2024), yang menandatangani adalah Ketua Umum Hendry CH Bangun.
Sementara daro pihak GAPKI adalah Eddy Martono. Presiden Jokowi dan sejumlah menteri di Kabinet Indonesia Maju turut menyaksikan penandatangan kesepakatan tersebut.
Adapun kesepajatn di antara kedua pihak berupa kerjasama terkait dengan pelaksanaan pelatihan jurnalistik.
Kerjasama tersebut bertujuan memberikan peningkatan kemampuan serta kompetensi wartawan, termasuk pengetahuan para wartawan dalam memahami industri kelapa sawit Indonesia.
“GAPKI juga ingin berkontribusi dalam memajukan pers Indonesia,” kata Eddy Martono seusai penandatanganan kerjasama kedua pihak.
Menurutnya, kemajuan pers sangat berkaitan dengan kemajuan Indonesia.
“Melalui publikasi di media massa, kita bisa menyebarkan optimisme dari potensi yang dimiliki industri kelapa sawit sebagai komoditas strategis Indonesia,” lanjutnya.
Sebagai produsen kelapa sawit terbesar dunia, menurut Eddy, isu dan kampanye negatif terkait industri kelapa sawit Indonesia tidak dapat dihindari.
Isu mengenai hak asasi manusia (HAM), lingkungan, hingga isu keberlajutan selalu menjadi permasalahan yang selalu dibicarakan.
Kata dia, ketidakseimbangan informasi yang ada di publik menjadi salah satu faktor yang menciptakan berbagai macam persepsi.
Sehingga, ujar Eddy Martono, hal ini mengakibatkan adanya ketimpangan informasi terkait dengan fakta-fakta industri kelapa sawit.
Sebagai garda terdepan komunikasi, menurut Eddy, insan pers memiliki tanggung jawab dan andil yang besar dalam menyebarkan informasi yang akurat serta objektif terkait industri kelapa sawit kepada publik.
Melalui pemberitaan yang sesuai fakta serta berimbang, jurnalis tidak hanya membentuk persepsi publik mengenai industri sawit tapi juga mengedukasi masyarakat tentang pentingnya keberlanjutan dari industri kelapa sawit Indonesia.
Seperti yang disampaikan Presiden RI, Joko Widodo dalam sambutannya pada acara Puncak Peringatan Hari Pers Nasional 2024 di Ecovention Ancol, Jakarta Utara, bahwa kehidupan berdemokrasi, kebebasan pers, kebebasan berekspresi, dan kebebasan berpendapat menjadi poin yang harus terus dilakukan.
“Pers harus tetap menjadi salah satu pilar penjaga demokrasi. Pers harus menjadi rumah bersama untuk menjernihkan informasi. Beritakanlah fakta-fakta apa adanya, tapi bukan mengada-ada, bukan asumsi-asumsi, bukan seolah-olah ada,” ujar Presiden Jokowi.
Karena itu, GAPKI bersama dengan PWI berinisiatif dalam melakukan Workshop Jurnalistik kepada para jurnalis muda.
GAPKI berharap agar para jurnalis mempunyai pemahaman yang sama serta menyeluruh yang akan menjadi guideline atau panduan dalam melakukan kerja-kerja jurnalistik mengenai industri kelapa sawit Indonesia.
Kegiatan Workshop Jurnalistik ini akan diadakan di 5 Kota di Indonesia yaitu Jambi, Kendari Provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra), Tarakan Provinsi Kalimantan Utara (Kaltara), Sorong Provinsi Papua, dan Aceh.(*)







Komentar Via Facebook :