Berita / Kalimantan /
Rugi Bertransaksi dengan Pengepul, Petani Sawit Didorong Bermitra dengan PKS
Perkebunan kelapa sawit di Berau. Foto: ist.
Berau, elaeis.co – Petani kelapa sawit di Kabupaten Berau, Kalimantan Timur, didorong bergabung dalam kelembagaan seperti kelompok tani atau koperasi. Dengan berlembaga, maka petani akan memiliki nilai tawar lebih tinggi.
Kepala Dinas Perkebunan (Disbun) Berau, Lita Handini mengatakan, petani kelapa sawit hanya bisa bermitra dengan perusahaan atau pabrik kelapa sawit (PKS) jika telah membentuk kelompok tani atau koperasi.
“Petani tidak bisa bekerja sama langsung dengan perusahaan secara perseorangan, harus berkelompok,” jelasnya dalam keterangan resmi dikutip elaeis.co Rabu (15/1).
Jika petani bermitra dengan PKS, katanya, maka akan terhindar dari jual beli dengan tengkulak atau pengepul liar yang tidak memiliki izin. Dia menegaskan bahwa petani rugi menjual TBS sawit kepada pengepul karena harga yang ditawarkan lebih rendah dari harga ketetapan pemerintah. “Sekarang harga sawit di pabrik sekitar Rp 3.300/kg, tapi di petani paling bisa hanya Rp 2.000/kg,” sebutnya.
“Pengepul biasanya membeli buah sawit petani dengan harga murah. Pengepul berdalih bahwa selisih harga tersebut disebabkan oleh ongkos transportasi yang tinggi,” sambungnya.
Dia menekankan, satu-satunya cara agar petani terhindar dari transaksi yang merugikan itu adalah dengan bermitra sehingga bisa langsung menjual TBS ke PKS. “Dengan bergabung di kelompok tani atau koperasi, maka petani dapat memperoleh harga TBS yang lebih adil dan mengurangi ketergantungan pada pengepul,” tukasnya.
Dia mengakui ada sejumlah kendala dalam mewujudkan kemitraan antara petani dengan perusahaan. Diantaranya permodalan serta jarak yang cukup jauh antara kebun petani dan PKS. “Meski begitu kami tetap mengimbau agar petani berkelompok, kami akan memfasilitasi mereka untuk bermitra dengan perusahaan,” tuturnya.
Selain mendapatkan harga yang lebih adil, dengan bermitra, maka petani juga bisa mendapatkan pelatihan budidaya sehingga produktivitas dan kualitas hasil panen bisa meningkat yang pada akhirnya mengangkat kesejahteraan mereka.







Komentar Via Facebook :