Berita / Sumatera /
Rosmala: Susahnya Berkebun Sawit Hanya Tiga Tahun, 25 Tahun Berikutnya Tinggal Menikmati Hasil

Kepala Dinas Tanaman Pangan Hortikultura dan Perkebunan Bengkulu, Rosmala Dewi. Foto: Dirgantara/Elaeis
Bengkulu, elaeis.co - Dinas Tanaman Pangan Hortikultura dan Perkebunan Provinsi Bengkulu mengungkapkan fakta menarik tentang kehidupan para petani sawit di daerah ini.
Menurut data yang mereka kumpulkan, menjadi seorang petani sawit tidak hanya memerlukan kerja keras dalam proses penanaman, tetapi juga menawarkan imbalan jangka panjang yang mengesankan.
Kepala Dinas Tanaman Pangan Hortikultura dan Perkebunan Provinsi Bengkulu, Rosmala Dewi, mengungkapkan seorang petani sawit di Bengkulu harus bersabar selama 3 tahun sebelum benih kelapa sawit yang mereka tanam mulai menghasilkan. Proses ini memerlukan perawatan dan dedikasi yang tinggi agar tanaman dapat tumbuh sehat.
"Sebelum tanaman kelapa sawit menghasilkan, petani harus kerja keras dan bersabar dalam merawat tanaman sawit selama kurang lebih 3 tahun," kata Rosmala, Sabtu (2/9) kemarin.
Setelah bertahun-tahun bekerja keras merawat kebun sawit mereka, petani ini akhirnya memperoleh hasilnya. Namun, yang membuat kisah ini semakin menarik adalah bahwa setelah mencapai tahap ini, mereka bisa menikmati hasil TBS (Tandan Buah Segar) kelapa sawit selama 25 tahun ke depan.
"Dengan masa panen selama 25 tahun, mereka memiliki stabilitas ekonomi yang kuat untuk masa depan," kata Rosmala.
Hal itu mendapat respon positif dari para petani sawit di Bengkulu. Slamet, seorang petani sawit berpengalaman, berbagi pendapatnya. Menurutnya, merawat tanaman sawit itu hanya membutuhkan waktu 3 tahun. Setelahnya tinggal menikmati hasil panen.
"Kita semangat untuk bekerja lebih keras kurang lebih 3 tahun, setelah itu kita akan menghasilkan TBS kelapa sawit," tuturnya.
Meskipun menguntungkan, para petani sawit di Bengkulu juga menyadari pentingnya untuk tidak telat memberikan pupuk. Keterlambatan memberikan pupuk akan berpengaruh terhadap produksi TBS kelapa sawit.
"Walaupun tanaman sawit telah berbuah, tapi untuk meningkatkan produktivitas, petani tetap harus menjaga pupuk, dan jangan terlambat," pungkasnya.
Komentar Via Facebook :