Berita / Internasional /
Ringgit Anjlok, Harga CPO Malaysia Meroket
Ilustrasi-petani kelapa sawit. (Dok. Elaeis)
Jakarta, elaeis.co - Harga kontrak Crude Palm Oil (CPO) di Bursa Malaysia Derivatives akhirnya menanjak pada Senin (21/11) kemarin.
Pedagang minyak sawit David Ng mengatakan, naiknya harga CPO lantaran melemahnya nilai Ringgit Malaysia dan didorong data ekspor yang lebih baik.
Tidak hanya karena itu, lanjutnya, produksi yang diperkirakan lebih rendah beberapa pekan ke depan juga berdampak terhadap kenaikan harga CPO di Negeri Jiran tersebut.
"Harga terendah diangka 3.700 Ringgit Malaysia per ton. Dan kemungkinan naik (resistance) diangka 4.200 per ton," kata David dilansir elaeis.co dari Bernama, Selasa (22/11).
David mengatakan, pada Pukul 6 sore Senin kemarin, nilai mata uang Malaysia merosot 4,5770/5850 terhadap dolar Amerika Serikat dari penutupan Kamis diangka 4,5490/5565.
Sementara, menurut perusahaan inspeksi independen, AmSpec Agri Malaysia, ekspor produk minyak sawit Malaysia pada 1-20 November 2022 naik sebesar 2,9 persen dari 895.522 ton menjadi 921.808 ton.
Pada penutupan, kontrak untuk Desember 2022 juga naik 24 Ringgit menjadi 3.815 Ringgit Malaysia per ton. Sementara untuk Januari 2023, kenaikan tipis terjadi sebesar 3 Ringgit menjadi 3.831 Ringgit Malaysia per ton, dan Februari 2023 menanjak 5 Ringgit menjadi 3.855 Ringgit Malaysia per ton.
Lalu pada Maret 2023 naik 4 Ringgit menjadi 3.862 Ringgit Malaysia per ton. April 2023 naik 11 Ringgit menjadi 3.846 Ringgit Malaysia per ton, dan Mei 2023 kembali naik sebesar 15 Ringgit menjadi 3.817 Ringgit Malaysia per ton.







Komentar Via Facebook :