Pekanbaru, Elaeis.co - Tahun ini Badan Restorasi Gambut dan Mangrove (BRGM) rencana salurkan bantuan sebanyak Rp225 miliar ke provinsi Riau. Anggaran tersebut merupakan bantuan guna rehabilitasi mangrove seluas 15 ribu hektar di Riau. 

Kepala Dinas Lingkungan Hidup dan Kehutanan (DLHK) Riau, Mamun Murod, menjelaskan bantuan tersebut merupakan bentuk perhatian BRGM untuk membantu menyelesaikan persoalan mangrove yang tersebar di 6 wilayah di Bumi Lancang Kuning. Seperti di Rokan Hilir, Kepulauan Meranti, Bengkalis, Siak, Indragiri Hilir dan Dumai.

 "Ini perhatian yang luar biasa," terangnya.

Murod berharap, dengan bantuan itu maka persoalan abrasi yang terjadi dibeberapa wilayah Riau dapat teratasi. Terutama di Bengkalis dan Kepulauan Meranti. Saat ini abrasi di dua wilayah itu sudah sangat luas dan perlu penanganan yang serius. 

"Kemudian juga BB khusus wilayah perbatasan antar negara harus terselesaikan dengan baik," tuturnya. 

Menurutnya pembangunan mangrove di daerah perbatasan itu berhadapan dengan gelombang laut yang cukup kuat. Untuk itu perlu penyelesaian secara tekni. Sebab untuk mengatasi gelombang besar dengan cara manual sangat sulit, kecuali ada pembangunan pecak gelombang.

"Kita harus bersinergi dengan program lainnya. Dengan adanya sinergi Insya Allah masalah abrasi yang panjangnya mencapai 160 km dapat diatasi," tandasnya.