https://www.elaeis.co

Berita / Nusantara /

Realisasi Ekspor Pertanian Didominasi Produk Turunan Sawit

Realisasi Ekspor Pertanian Didominasi Produk Turunan Sawit

Inspektur Jenderal Kementerian Pertanian (Kementan), Dr. Jan S Maringka, melepas ekspor pertanian dari Pelabuhan Dwikora. Foto: Disbunnak Kalbar


Pontianak, elaeis.co - Inspektur Jenderal Kementerian Pertanian (Kementan), Dr. Jan S Maringka, melepas ekspor komoditas pertanian melalui Pelabuhan Dwikora, Pontianak, Kalimantan Barat (kalbar), Sabtu (30/07).

Hadir dalam kesempatan itu Kepala Dinas Perkebunan dan Peternakan (disbunnak) Provinsi Kalbar, Muhammad Munsif MM, mendampingi Sekretaris Daerah Kalbar, dr Harisson MKes.

Jan mengatakan, Kementan terus menguatkan aktivitas produksi (on farm) maupun aktivitas pasca produksi (off farm) dengan berbagai cara. Diantaranya dengan mendorong pengusaha dan eksportir agar melipatgandakan lalu lintas ekspor pertanian menjadi tiga kali lipat atau dikenal sebagai Gerakan Tiga Kali Ekspor (Gratieks).

Dia kembali mengingatkan bahwa dalam berbagai kesempatan Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo meminta agar akses informasi terkait potensi komoditas ekspor di masing-masing daerah dibuka lebar.

"Tujuan ekspor juga bisa diakses melalui aplikasi peta potensi ekspor dan IMACE (Indonesia Maps of Agriculture Commodities Export),” sebutnya dalam keterangan resmi Disbunnak Kalbar yang diperoleh Senin (1/8).

Tak hanya volume komoditas pertanian yang ditingkatkan tiga kali lipat, negara tujuan ekspor pun semakin diperluas dan dipermudah. Sehingga, produk pertanian Indonesia menjelajah semakin luas di dunia. 

"Mengimplementasikan arahan Menteri tersebut, maka dilakukan pelepasan ekspor komoditas pertanian Kalbar dari Pelabuhan Dwikora," sebutnya.

Total volume ekspor komoditas pertanian yang tercatat di Balai Karantina Pertanian Kelas Pontianak  Semester I Tahun 2022 mencapai 291.858 ton senilai Rp1,85 trilyun atau 36,25% dari target Rp5,08 trilyun.

Sepuluh komoditas dengan nilai ekspor tertinggi pada semester I tahun 2022 yaitu karet senilai Rp376.538.978.862,00, RDB Palm Sterin senilai Rp357.676.280.715,00, kelapa bulat senilai Rp264.091.649.146,43, Palm Kernel expeller senilai Rp169.515.513.467,00, RDB Palm Olein senilai Rp86.760.300.000,00, santan kelapa senilai Rp68.433.198.701,00, cangkang sawit senilai Rp41.129.981.805,00, kelapa parut senilai Rp31.110.395.538,00, pinang senilai Rp11.510.249.508,00, dan buah durian senilai Rp1.800.000.000,00.

Provinsi Kalimantan Barat sendiri memiliki berbagai komoditas pertanian yang berkualitas ekspor. Berdasarkan data dari IQFAST SYSTEM BARANTAN dari Balai Karantina Pertanian Kelas I Pontianak pada tahun 2021, ekspor komoditas pertanian dari Kalbar antara lain RDB Palm Olein (volume 158.907.550 kg), RDB Palm Sterin (volume 69.108.780 kg), Karet (volume 44.472.564,16 kg), Kelapa Bulat (volume 245.978.615 kg), Palm Kernel expeller/Cangkang Sawit (214.497.560,27 kg). Kelapa Parut (5.378.324,52 kg), Palm Kernel Oil (7.750.000,00 kg), Santan Kelapa (6.145.563,85kg), Lada Biji (901.881,35 kg) dan Pinang (4.985.799,88 kg).

Kelapa Bulat dengan tujuan China mendominasi negara tujuan ekspor disamping Thailand dan Vietnam. Sedangkan Karet Lempengan dengan tujuan India sangat mendominasi ekspor dibandingkan negara tujuan ekspor lain seperti China, Korea Selatan, Singapura, Taiwan, Malaysia, Amerika dan Jepang.

Tercatat, ada beberapa Komoditas Pertanian yang mengalami peningkatan Ekspor di tahun 2022. Mulai dari Cangkang sawit, Santan Kelapa, Bungkil Kelapa, Tepung Kelapa, Air Kelapa, Daun Sawit, Vanili, Nipah, Jamur Kering dan bibit lada dengan nilai peningkatan ekspor mencapai Rp84.893.670.744. 

 

Komentar Via Facebook :