Berita / Nusantara /
PTPN IV Proyeksikan Raup Tambahan USD 3,6 Juta dari Penjualan CPO Premium
![PTPN IV Proyeksikan Raup Tambahan USD 3,6 Juta dari Penjualan CPO Premium](https://www.elaeis.co/foto_berita/2025/01/2025-01-06-ptpn-iv-proyeksikan-raup-tambahan-usd-3-6-juta-dari-penjualan-cpo-premium.jpg)
Pengiriman perdana CPO produksi PTPN IV bersertifikasi RSPO model IP di Rokan Hulu, Riau. CPO premium tersebut memenuhi seluruh aspek sustainability yang ketat sesuai standar pasar internasional. foto
Jakarta, elaeis.co - Sub Holding PT Perkebunan Nusantara IV (PTPN IV PalmCo), perusahaan BUMN pengelola perkebunan sawit terluas di dunia di bawah naungan Holding Perkebunan PTPN III (Persero), menargetkan mampu mendapatkan tambahan penghasilan hingga USD 3,6 juta dari harga premium atau premium price penjualan 120 ribu metrik ton minyak sawit mentah (CPO) bersertifikat Roundtable on Sustainable Palm Oil (RSPO) model Identity Preserved (IP) sepanjang tahun ini.
Direktur Utama PTPN IV PalmCo Jatmiko Santosa mengatakan, pada tahun ini perusahaan yang dibentuk berdasarkan amanah pemerintah melalui program strategis nasional (PSN) tersebut tahun 2024 lalu memproduksi 2,58 juta ton crude palm oil (CPO) bersertifikasi RSPO. Untuk tahun 2025 ini menyasar 120 ribu metrik tonnya terjual dengan standar RSPO IP maupun segregation.
"Target itu kami ambil dari wilayah operasional PTPN IV di Riau dan Sumatera Utara dengan kisaran premium price USD 20 sampai dengan USD 50 per metrik ton," kata dia dalam keterangan tertulisnya yang diterima elaeis.co, Senin (6/12).
Baca juga: PTPN IV PalmCo Kucurkan Rp 7,4 Miliar Program TJSL di Momen Natal dan Tahun Baru
"Dengan asumsi rata-rata USD 30 per metrik ton, maka diestimasikan akan memberikan nilai tambah USD 3,6 juta atau Rp 54 miliar dari nilai jualnya," lanjutnya.
Ia menjelaskan bahwa CPO RSPO IP maupun Segregation merupakan produk CPO yang memiliki nilai premium signifikan untuk pasar global. Produk tersebut merupakan komitmen perusahaan untuk menjamin jejak keberlanjutan dan keterlacakan di sepanjang rantai pasok produksi.
“RSPO IP adalah model rantai pasokan Penjagaan Identitas (Preserved) dari RSPO. Model ini memastikan bahwa produk sawit bersertifikat RSPO dapat diidentifikasi secara unik hingga ke PKS tunggal bersertifikat RSPO,” jelasnya.
Pengiriman perdana produk CPO bersertifikasi RSPO IP sendiri berlangsung di PTPN IV Regional III pada akhir pekan ini. Sebanyak 4.000 metrik ton minyak sawit mentah atau CPO model IP dikirim dari pabrik kelapa sawit Tandun dan Sei Rokan PTPN IV Regional III Riau.
"Sertifikasi RSPO model IP ini bukan hanya sekedar premium price maupun kemampuan kita bersaing di pasar global, namun merupakan wujud komitmen kita untuk bersama-sama melaksanakan program sawit lestari yang berkelanjutan," urainya.
PTPN IV Regional III sendiri pada tahun ini menargetkan untuk menghasilkan 50.000 metrik ton CPO RSPO IP untuk dipasarkan di pasar global.
Lebih jauh, Jatmiko mengatakan bahwa pengiriman perdana yang dilaksanakan serentak di PKS Sei Rokan dan PKS Tandun ini merupakan momen penting pasca kerja keras Regional III dalam meraih sertifikasi RSPO-IP sejak medio 2024 baru dapat terwujud jelang penghujung tahun.
Hingga saat ini, PTPN IV Regional III tercatat sebagai bagian dari Sub Holding PTPN IV PalmCo perdana yang berhasil memiliki sertifikasi RSPO model IP. Sertifikasi model itu berkontribusi terhadap premium price yang signifikan mencapai USD 40 per metric ton.
Region Head PTPN IV Regional III Ahmad Gusmar Harahap menambahkan, dengan adanya sertifikasi model IP ini, akan menghasilkan tambahan devisa bagi negara dari hasil kegiatan pengiriman CPO berkualitas tinggi di pasar global.
"Insya Allah, tahun ini, kita menargetkan mampu memproduksi dan mengapalkan 50.000 ton CPO bersertifikasi IP yang memiliki premium price USD 40 per metric ton. Dengan adanya sertifikasi IP ini, tidak hanya membawa added value, namun juga kontribusi kita untuk terus mengoptimalkan peluang, memaksimalkan perbaikan, dalam memanfaatkan setiap peluang dan menjawab tantangan," katanya.
Lebih jauh, ia memaparkan bahwa saat ini karyawan perusahaan sebaiknya sudah mulai untuk berfikir secara luas, tidak hanya untuk menghasilkan produk yang baik dan berkualitas, namun juga menunjukkan kepada dunia bahwa PTPN IV Regional III bisa menjaga nama baik komoditas utama Indonesia saat ini.
"Bahkan Presiden Prabowo juga menyatakan bahwa sawit adalah aset strategis negara yang diharapkan banyak negara di dunia. Untuk itu, kami berkomitmen menjadi bagian penting menjaga aset strategis negara ini dan berkontribusi positif terhadapnya," urainya.
Kegiatan pengiriman perdana secara simbolis yang dilaksanakan dengan melepas truk tangki berisikan CPO model IP untuk selanjutnya dikirim ke pelabuhan internasional Kota Dumai tersebut turut diselingi dengan penyaluran santunan kepada ratusan anak yatim di lingkungan perusahaan.
Tampak raut kebahagiaan terpancar dari anak-anak istimewa yang menerima santunan sebagai bagian dari program tanggung jawab sosial lingkungan (TJSL) PTPN IV Regional III itu.
Komentar Via Facebook :