https://www.elaeis.co

Berita / Nasional /

Promosikan Sawit Ramah Anak Sejak 2021, GAPKI Raih Penghargaan Internasional

Promosikan Sawit Ramah Anak Sejak 2021, GAPKI Raih Penghargaan Internasional

Promosikan Sawit Ramah Anak, GAPKI raih penghargaan bergengsi. foto: ist.


Jakarta, elaeis.co – Komitmen Gabungan Pengusaha Kelapa Sawit Indonesia (GAPKI) dalam menghapuskan pekerja anak dari sektor perkebunan mendapat pengakuan internasional. Dalam momentum peringatan Hari Dunia Menentang Pekerja Anak (HDMPA) pada 12 Juni 2025, GAPKI menerima penghargaan Special Award dari Partnership for Action Against Child Labour in Agriculture (PAACLA).

PAACLA sendiri merupakan inisiatif kolaboratif Pemerintah Indonesia, dalam hal ini Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas), bersama para pemangku kepentingan dalam mengatasi isu pekerja anak di sektor pertanian perdesaan.

Ketua Bidang Pengembangan SDM GAPKI, Sumarjono Saragih, dalam keterangan tertulis menyebutkan, penghargaan ini menjadi bukti bahwa industri sawit nasional semakin bertransformasi menuju keberlanjutan yang lebih inklusif.

GAPKI telah meluncurkan berbagai inisiatif sejak 2021, termasuk kampanye nasional melalui seminar, lokakarya, hingga penerbitan Buku Panduan Sawit Indonesia Ramah Anak (SIRA). Tahun 2024, SIRA dikembangkan dalam format video agar bisa diakses lebih luas oleh pelaku industri dan masyarakat desa.

“Ini bukan sekadar kepatuhan terhadap regulasi, tapi komitmen moral. Perusahaan sawit kini menyediakan fasilitas pendidikan, layanan kesehatan, hingga daycare untuk anak-anak di sekitar wilayah operasional mereka,” ungkap Sumarjono, kemarin.

Data dari Organisasi Perburuhan Internasional (ILO) tahun 2025 mencatat bahwa 138 juta anak masih bekerja di seluruh dunia, dengan 61% di antaranya berada di wilayah perdesaan. Namun tren global menunjukkan penurunan signifikan, yakni sekitar 20 juta pekerja anak berhasil ditarik keluar dari rantai ekonomi dalam lima tahun terakhir.

Di Indonesia, inisiatif nasional seperti program Kabupaten/Kota Layak Anak turut mendukung capaian positif ini. Industri sawit, sebagai sektor penting di perdesaan, turut mengambil bagian aktif.

“GAPKI tidak bisa bekerja sendiri. Butuh kolaborasi seluruh pemangku kepentingan, terutama peran kepala daerah yang bisa menjadi regulator sekaligus penggerak perubahan. Ini bagian dari perjalanan menuju Indonesia Emas 2045,” tutup Sumarjono.

Dengan penghargaan dari PAACLA, sawit Indonesia menunjukkan bahwa keberlanjutan bukan hanya soal lingkungan, tapi juga tentang masa depan anak-anak bangsa.


 

BACA BERITA LAINNYA DI GOOGLE NEWS
Komentar Via Facebook :