Berita / Sumatera /
Program Kemitraan Perkebunan Kelapa Sawit di Bengkulu Membawa Banyak Kebaikan
Bengkulu, elaeis.co - Program kemitraan antara petani kelapa sawit dan perusahaan perkebunan kelapa sawit di Provinsi Bengkulu, melalui Fasilitasi Pembangunan Kebun Masyarakat (FPKM), telah membawa banyak kebaikan bagi para petani.
Menurut Kepala Dinas Tanaman Pangan Hortikultura dan Perkebunan Provinsi Bengkulu,
Rizon SHut MSi, program ini memberikan kebaikan yang besar bagi petani. Sebab melalui program ini, petani sawit bisa mendapatkan kebun sawit yang telah berbuah seluas 1 hektar dari perusahaan kelapa sawit.
"Dengan FPKM, petani dapat memiliki kebun sawit seluas 1 hektar. Dari kebun tersebut, mereka dapat menghasilkan keuntungan yang mencapai 70 persen dari hasil panen kelapa sawit," kata Rizon, Senin 12 Februari 2024.
Ia mengatakan, dalam kerangka kerja FPKM, perusahaan perkebunan kelapa sawit bertanggung jawab atas penanaman, perawatan, dan panen kelapa sawit, sementara petani kelapa sawit berperan dalam pengawasan kebun saja. Hal ini memungkinkan para petani untuk lebih fokus pada pengembangan pertanian lainnya atau bahkan pekerjaan lain yang mungkin mereka miliki.
"Jadi dengan sistem kemitraan ini petani sawit bisa lebih santai tanpa repot merawat kebun karena semuanya sudah dilakukan perusahaan kelapa sawit," ujar Rizon.
Salah satu petani kelapa sawit penerima program FPKM di Bengkulu, Sinarman mengaku, gembira dengan program ini. Menurutnya, dengan mengikuti program kemitraan ini dirinya mendapatkan hasil dari kebun sawit tanpa perlu memikirkan untuk merawat kebun sawit tersebut. "Sebelumnya, saya harus bekerja keras menanam dan merawat kebun sawit saya sendiri. Dengan FPKM, saya bisa lebih fokus pada usaha lain dan tetap mendapatkan hasil yang memuaskan dari kebun saya," ungkap Sinarman.
Menurut Sinarman, kemitraan ini tidak hanya memberikan kemudahan bagi petani, tetapi juga berdampak positif pada sektor ekonomi di Provinsi Bengkulu. Dengan lebih banyak petani yang dapat menghasilkan kelapa sawit dengan lebih efisien, pasokan kelapa sawit di pasar menjadi lebih stabil, yang pada gilirannya dapat mendukung industri minyak kelapa sawit yang berkembang pesat.
"Program kemitraan ini memberikan dampak positif bagi ekonomi Bengkulu sekaligus memastikan pasokan kelapa sawit di pasar menjadi lebih stabil," tutup Sinarman.
Seperti diketahui, menurut data terbaru, jumlah petani yang terlibat dalam program ini terus meningkat dari tahun ke tahun. Bahkan saat ini jumlahnya telah mencapai ribuan petani di Bengkulu. Hal ini menunjukkan tingginya minat petani untuk bergabung dalam kemitraan dengan perusahaan perkebunan kelapa sawit.
Meskipun demikian, masih ada beberapa tantangan yang perlu dihadapi dalam implementasi program ini. Salah satunya adalah masalah regulasi dan kebijakan yang berkaitan dengan kemitraan antara petani dan perusahaan. Perlu adanya koordinasi yang lebih baik antara pemerintah daerah, perusahaan perkebunan, dan petani untuk memastikan keberlanjutan dan kesuksesan program ini.
Komentar Via Facebook :