Berita / Internasional /
Produsen Susu Tiongkok Impor Perdana Minyak Sawit Bersertifikat Hak Kekayaan Intelektual RSPO
Jakarta, elaeis.co - Merek susu terkemuka di Asia, Inner Mongolia Yili Industrial Group (Yili Group), bermitra dengan pedagang minyak sawit terbesar di Tiongkok di bawah keanggotaan grup RSPO Wilmar, Yihai Kerry Arawana Holdings Co., Ltd, mempelopori pengiriman pertama minyak sawit berkelanjutan bersertifikat RSPO-Identity Preserved (IP) ke Tiongkok. Pengiriman perdana ini menandai tonggak sejarah dalam memajukan agenda keberlanjutan negara dan pasar Tiongkok.
Pengiriman perdana tersebut tiba di pelabuhan Shanghai pada 22 November 2024. Sebanyak 750 ton Minyak Sawit Berkelanjutan Bersertifikat RSPO yang disertifikasi berdasarkan model rantai pasokan Identity Preserved (IP), menandai gelombang pertama pengadaan minyak sawit Yili untuk tahun 2024-2025.
Model IP memastikan bahwa minyak sawit bersertifikat dipisahkan dari pasokan konvensional di seluruh rantai pasokan, yang menjamin keterlacakan dan keberlanjutannya. Pengiriman ini sangat penting karena mengikuti sertifikasi Shanghai Kerry Food Industries (di bawah Wilmar) pada Agustus 2024, yang menjadikannya lokasi pertama di Tiongkok yang memperoleh sertifikasi RSPO-IP.
Minyak kelapa sawit merupakan bahan penting dalam produksi es krim Yili, perusahaan itu telah mengonsumsi 35,000 ton pada tahun 2023. Yang mana 360 ton (1,03%) di antaranya telah tersertifikasi RSPO berdasarkan model Mass Balance (MB). Perkembangan terbaru ini menandakan upaya Yili untuk memperluas penggunaan minyak kelapa sawit bersertifikat RSPO-IP dan menggarisbawahi komitmen grup terhadap rantai pasokan bebas deforestasi pada tahun 2030.
"Kami sangat bangga dengan pencapaian penting ini, tidak hanya untuk Yili Group, tetapi juga untuk pasar Tiongkok karena ini merupakan langkah besar dalam mewujudkan komitmen Tiongkok terhadap keberlanjutan," kata juru bicara Yili Group dalam siaran pers dikutip Kamis (28/11).
"Dengan mendapatkan minyak sawit berkelanjutan Bersertifikasi RSPO, Yili menunjukkan dedikasi kami terhadap sumber daya yang bertanggung jawab dan memerangi deforestasi dalam rantai pasokan kami," tambahnya.
Laporan Keberlanjutan Yili tahun 2023 menguraikan tujuannya untuk meningkatkan minyak sawit Bersertifikat RSPO-IP sebanyak 50 ton per tahun, dengan target pembelian 650 ton pada tahun 2030. Yili juga berkomitmen untuk menghilangkan deforestasi dalam rantai pasokan minyak sawit, kedelai, serta pulp dan kertasnya pada tahun 2030.
Zhang Daopeng, Manajer Departemen Hubungan Masyarakat dari Yihai Kerry berkomentar, “Sebagai pedagang minyak kelapa sawit terkemuka di Tiongkok, Yihai Kerry berdedikasi untuk memberikan contoh praktik terbaik. Dengan Sertifikasi Hak Kekayaan Intelektual RSPO yang diraih, kami membuka pintu bagi kemitraan yang lebih kuat dengan para pemimpin industri dalam mengejar tujuan keberlanjutan bersama.”
Kedatangan pengiriman ini menandakan langkah maju yang positif bagi Tiongkok dalam meningkatkan penerimaan minyak kelapa sawit Bersertifikat RSPO. Meningkatnya komitmen perusahaan Tiongkok terhadap keberlanjutan sudah jelas, dan perkembangan ini diharapkan dapat mempercepat permintaan minyak kelapa sawit berkelanjutan di pasar Tiongkok.
China merupakan importir minyak kelapa sawit terbesar kedua di dunia. Saat ini, RSPO memiliki lebih dari 440 anggota di China, yang mencerminkan peningkatan keterlibatan yang stabil di seluruh industri.
Joseph D'Cruz, CEO RSPO, memuji pencapaian tersebut. Menurutnya, kedatangan pengiriman pertama Bersertifikat RSPO-IP di Tiongkok merupakan langkah maju yang signifikan dalam memajukan agenda keberlanjutan Tiongkok.
"Hal ini mencerminkan kepemimpinan dan komitmen yang semakin besar dari perusahaan-perusahaan seperti Yili Group dan Yihai Kerry dalam mendukung rantai pasokan minyak sawit yang bertanggung jawab dan adil. RSPO tetap berdedikasi untuk bekerja sama dengan perusahaan-perusahaan Tiongkok saat mereka mengambil langkah berani untuk mencapai tujuan keberlanjutan mereka,” tukasnya.
Pengiriman bersejarah ini menunjukkan upaya kolektif para pemimpin industri untuk menyelaraskan dengan prioritas keberlanjutan Tiongkok yang terus berkembang, menandai dimulainya babak baru bagi minyak sawit berkelanjutan di negara tersebut.
Komentar Via Facebook :