Berita / Internasional /
Produksi Sawit Malaysia Anjlok, Apkasindo: Ini Peluang Bagi Indonesia
Sekretaris Apkasindo Aceh Fadhli Ali. (Istimewa/Elaeis)
Aceh, elaeis.co - Sekretaris Apkasindo Aceh Fadhli Ali mengatakan Indonesia dapat mengambil momentum dibalik anjloknya produksi kelapa sawit Malaysia.
Menurut Fadhli, turunnya produksi sawit di Negeri Jiran itu merupakan peluang besar bagi Indonesia.
"Ini bisa dimanfaatkan. Tapi, produksi sawit Indonesia secara nasional juga harus meningkat," kata Fadhli kepada elaeis.co, Senin (18/4).
Semua itu dapat diraih kata Fadhli jika pemerintah bersungguh-sungguh. Apalagi pemerintah sudah punya BPDPKS yang fungsi utamanya untuk meningkatkan produksi sawit secara nasional.
"BPDPKS ini kan unit organisasi non-eselon. Kalaulah betul-betul ingin memanfaatkan anjloknya produksi sawit Malaysia, BPDPKS harus meningkatkan alokasi anggaran sarana dan prasarana (Sarpras)," kata dia.
Menurut Fadhli, selain peremajaan sawit rakyat (PSR), progam Sarpras juga harus mendapatkan perhatian lebih dari pemerintah. "Kalau PSR hasilnya baru nampak sekitar 4 tahun. Sementara Sarpras, sudah kelihatan hasilnya sekitar 6 bulan atau 1 tahun," ujarnya.
Sebab fokus sarana dan prasarana ini dilakukan untuk tanaman sawit di atas usia 3 tahun. Pasalnya, selama ini tidak semua sarana dan prasarana menuju perkebunan masyarakat bagus hingga perkembangan kebun terganggu.
"Misalnya jalan, drainase ke kebun masyarakat tidak semua bagus. Nah, itu lah jadi salah satu pemicu kurangnya perawatan kebun," tuturnya.
Melalui program Sarpras, BPDPKS bisa mewujudkan infrastruktur ke perkebunan masyarakat lebih kinclong.
"Jadi, selama ini, masalahnya terdapat pada kecilnya anggaran Sarpras dari BPDPKS. Untuk PSR dianggarkan sekitar Rp5-6 triliun. Sementara program Sarpras tahun ini, hanya Rp600 miliar untuk seluruh Indonesia. Kan kecil itu," ujarnya.
Mestinya, anggaran program Sarpras ini lebih tinggi lagi supaya infrastruktur ke perkebunan masyarakat lebih layak.
"Saya rasa, kalau jalan dan drainase ke perkebunan masyarakat bagus, petani pun makin giat merawat kebunnya. Tentu kalau kebun dirawat dengan bagus, sudah barang pasti berdampak pada produktivitasny," pungkasnya.







Komentar Via Facebook :