Berita / Nusantara /
Program Sarpras
PKS Milik PTPN Tutup, Petani Bakal Punya Penggantinya
Ketua KUD Bhineka Tunggal Ika, Alidap Efendy Cello. (Foto Dok. Pribadi)
Tana Paser, elaeis.co - Selama dua tahun terakhir para petani sawit swadaya di Desa Tajur, Kecamatan Long Ikis, Kabupaten Paser, Provinsi Kalimantan Timur (Kaltim), terpaksa menjual tandan buah sawit (TBS) mereka ke agen pengepul atau ke pabrik kelapa sawit (PKS) di desa atau kecamatan yang berbeda.
Hal ini terjadi karena PKS milik PTPN XIII di Desa Tajur sudah ditutup sejak dua tahun yang lalu.
"Tapi mudah-mudahan kami bakal punya PKS yang baru, PKS mini," kata Alidap Efendy Cello.
Pria berusia 50 tahun ini adalah Ketua KUD Bhineka Tunggal Ika. KUD ini mengelola kebun sawit seluas 743 hektar (ha) milik 723 petani sawit yang juga menjadi anggota KUD.
Kepada elaeis.co, Selasa (17/5/2022), Efendy menyebutkan kemungkinan minggu depan sudah dilakukan peletalan batu pertama tanda dimulainya pembangunan PKS mini di Desa Tajur.
Kata anggota DPD Asosiasi Petani Kelapa Sawit Indonesia (APKASINDO) ini, saat ini pihak Pemkab Paser dan pengurus pusat APKASINDO sedang mengurus kelengkapan administrasi dan dokumen pembangunan PKS mini tersebut di Jakarta.
"Jadi, semuanya sedang diproses di Jakarta. PKS mini kan merupakan bantuan dari badan pengelola dana perkebunan kelapa sawit (BPDPKS)," kata Efendy.
Ia mengungkapkan, PKS mini itu direncanakan berkapasitas 60 ton per jam dengan total pembiayaan ditaksir sebesar Rp 35 miliar.
Pihaknya menaksir proses pembangunan PKS mini itu selesai tahun depan.
Pihaknya pun sudah memiliki perusahaan sawit swasta yang bersedia menjadi pembeli minyak sawit mentah atau crude palm oil (CPO) hasil dari PKS mini tersebut.
Kata dia, yang akan menerima manfaat dari keberadaan PKS mini itu bukan hanya anggota KUD Bhineka Tunggal Ika, melainkan juga petani sawit dari desa di sekitar Desa Tajur.







Komentar Via Facebook :