Berita / Sumatera /
Petani Sawit Labusel Dilatih Tingkatkan Keahlian Budidaya dan Pemetaan
BPDP dan Ditjenbun bekerja sama dengan PT RPN memberikan pelatihan bagi petani sawit Labusel. Foto: PT RPN
Medan, elaeis.co – Badan Pengelola Dana Perkebunan (BPDP) dan Direktorat Jenderal Perkebunan (Ditjenbun) Kementerian Pertanian bekerja sama dengan PT Riset Perkebunan Nusantara (RPN) menyelenggarakan pelatihan petani sawit sebagai realisasi program Pengembangan Sumber Daya Manusia Perkebunan Kelapa Sawit (SDM PKS) 2025. Kegiatan ini diikuti peserta dari Kabupaten Labuhanbatu Selatan (Labusel), Sumatera Utara.
Ada dua jenis pelatihan yang diikuti petani. Pertama, Teknis Budidaya Kelapa Sawit diikuti 63 orang (2 kelas). Kedua, Teknis Pemetaan Lokasi Perkebunan Sawit diikuti 30 orang (1 kelas). Pelatihan ini diadakan selama lima hari di salah satu hotel ternama di Kota Medan.
Kepala Pusat Penelitian Kelapa Sawit (PPKS) – PT RPN, Dr. Winarna menyampaikan bahwa pihaknya sudah sekian kali menyelenggarakan pelatihan petani sawit dengan berbagai modul pelatihan.
“Khusus untuk pelatihan kali ini, ada dua jenis pelatihan yang diikuti peserta dari Kabupaten Labusel. Yakni teknis budidaya dan teknis pemetaan kebun,” sebutnya dalam keterangan resmi dikutip Ahad (31/8).
Dikatakan Winarna, pelatihan ini adalah langkah awal untuk perbaikan dari sisi kultur teknis dan legalitas lahan. “ Maka, kami berharap melalui dua jenis pelatihan ini, dapat mendorong perbaikan dari sisi kultur teknis untuk meningkatkan produktivitas dan memperbaiki legalitas lahan kebun-kebun sawit yang dikelola petani,” paparnya.
“Mudah-mudahan semua materi yang disampaikan seluruh narasumber bisa tersampaikan dengan baik. Sehingga dapat dipraktikkan dan disampaikan ke petani sawit lainnya yang ada di wilayah masing-masing,” imbuhnya.
Pada pelatihan ini, peserta di kelas pelatihan Teknis Budidaya Kelapa Sawit mendapat beragam materi yang mencakup tentang regulasi dan kebijakan usaha perkebunan kelapa sawit, pemilihan bahan tanam, persiapan lahan, teknik penanaman, pemeliharaan tanaman, serta pengendalian Organisme Pengganggu Tanaman (OPT) yang meliputi hama, penyakit, dan gulma. Pelatihan ini tidak hanya penyampaikan materi melainkan akan ada kunjungan lapangan.
Sementara, untuk kelas Teknis Pemetaan Lokasi Perkebunan Kelapa Sawit, peserta mendapatkan materi meliputi regulasi dan kebijakan usaha perkebunan kelapa sawit, dasar-dasar pemetaan lahan, pengenalan dan penggunaan alat pemetaan, pelacakan lahan, serta sensus tanaman, pembuatan polygon dan peta kebun, pengolahan data dan analisis hasil pengukuran, serta penyajian dan pencetakan peta.
Guna menambah wawasan dan pengetahuan, peserta tidak hanya mendapat materi di kelas melainkan berkesempatan kunjungan lapangan (kebun riset) yang dikekola PT RPN. Untuk kelas teknis budidaya mengunjungi kebun Aek Pan Pancur (PPKS), di Kabupaten Deli Serdang. Sedangkan kelas pemetaan ke kebun Marihat di Kabupaten Simalungun.
Sementara itu, Tulus Tri Margono SP MP, Ketua Tim Pemberdayaan dan Peningkatan Kapabilitas Direktorat Tanaman Kelapa Sawit dan Aneka Palma – Kementerian Pertanian, menambahkan pelatihan ini sebagai upaya meningkatkan kompetensi para petani atau pekebun sawit. “Pada pelaksanaannya, Ditjenbun bekerjasama dengan BPDP dan lembaga pelatihan, salah satunya RPN sebagai penyelenggara pelatihan,” jelasnya.
“Harapannya melalui dua pelatihan ini, para petani atau pekebun dari Kabupaten Labusel dapat mengaplikasi ilmunya di kebun masing-masing. Dan menyebarkan atau menyampaikanya ke petani atau pekebun sawit lainnya,” katanya.
Pelaksanaan pelatihan petani sawit yang diselenggarakan PT RPN disambut positif pemerintah Kabupaten Labusel dan pemerintah Provinsi Sumatera Utara.
Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian, Kabupaten Labuhanbatu Selatan (Labusel), Azaman ST MM menyampaikan pelatihan ini menjadi kesempatan yang baik untuk pembelajaran bagi para petani atau pekebun sawit dari Labusel. Sebab, bisa untuk mengoptimalkan potensi perkebunan sawit yang ada di Labusel.
“Untuk itu, kami berharap kepada para peserta yang mengikuti pelatihan dapat mengikuti dengan baik. Maka, manfaatkan kesempatan ini dengan baik karena sudah difasilitasi tanpa dipungut biaya. Setelah pelatihan ini ada ilmu yang diperoleh dan bisa dipraktikkan,” ucapnya.
“Setelah pelatihan ini, kami akan buat demplot di masing-masing kecamatan agar peserta mengimplementasikan ilmu yang didapat selama pelatihan,” tambahnya.
Sedangkan, Kepala Dinas Perkebunan dan Peternakan Provinsi Sumatera Utara, Zakir Syarif Daulay Shut MM, menambahkan apapun kegiatan yang diselenggarakan pemerintah adalah untuk peningkatan kesejahteraan, lalu bagaimana caranya? “Salah satunya dengan cara menimba ilmu melalui kegiatan pelatihan,” pungkasnya.







Komentar Via Facebook :