https://www.elaeis.co

Berita / Sumatera /

Petani Sawit Diminta Transaksi Digital, APKS: Jaringan Internet Sulit!

Petani Sawit Diminta Transaksi Digital, APKS: Jaringan Internet Sulit!

Ilustrasi-petani kelapa sawit. Dok.elaeis


Jengkulu, elaeis.co - Kesenjangan infrastruktur menjadi salah satu tantangan transformasi digital yang terus digaungkan pemerintah pusat.

Pembayaran digital seperti QRIS dan mobile banking misalnya, masih sulit terealisasi hingga ke daerah-daerah. Apalagi daerah sektor kelapa sawit, sulitnya mengakses jaringan internet membikin transformasi digital terkendala.

Bahkan, menurut Ketua Aliansi Petani Kelapa Sawit (APKS) Bengkulu, Edy Mashury, di Bengkulu mustahil bagi petani sawit mengadopsi pembayaran digital dilakukan sepenuhnya. Sebab akses jaringan internet sulit.

"Misalnya saat transaksi jual beli TBS sawit di kebun, tak mungkin dilakukan pembayaran secara digital. Sebab, jaringan internet sulit. Di satu sisi pemerintah meminta agar kita menggunakan pembayaran secara digital, di sisi lain, infrastruktur digital sendiri tak memadai," kata Edy, kemarin.

Untuk itu, Edy meminta agar pemerintah fokus pada pembangunan tower Base Transceiver Station (BTS) di Bengkulu. Dengan adanya jaringan internet yang kuat hingga ke kebun, petani akan memiliki akses yang lebih baik untuk menggunakan layanan pembayaran digital.

"Dengan BTS yang kuat, pembayaran digital atau non-tunai bisa dijalankan dengan mudah, bahkan saat petani berada di kebun," ujarnya.

Usulan itu disambut baik Gubernur Bengkulu, Rohidin Mersyah. Ia mengaku pihaknya komitmen memperluas jaringan internet hingga ke pedesaan. Bahkan, Pemprov telah meminta Telkom untuk memperbanyak BTS di Bengkulu.

"Kami akan berupaya semaksimal mungkin untuk menyediakan akses internet yang memadai di seluruh wilayah Bengkulu, sehingga petani dan masyarakat pedesaan dapat memanfaatkan kemajuan digital," kata Rohidin.

BACA BERITA LAINNYA DI GOOGLE NEWS
Komentar Via Facebook :