https://www.elaeis.co

Berita / Nusantara /

Petani Sawit Diminta Perbanyak Tanaman Mucuna Bracteata, ini Gunanya

Petani Sawit Diminta Perbanyak Tanaman Mucuna Bracteata, ini Gunanya

Tanaman sawit dikelilingi Mucuna Bracteata. foto: ist.


Bengkulu, elaeis.co - Petani sawit di Provinsi Bengkulu diminta memperbanyak menaman Mucuna Bracteata atau yang dikenal sebagai kacang hijau Brasil. Tanaman ini dapat dimanfaatkan oleh petani sawit untuk meningkatkan unsur hara yang diperlukan oleh tanah dan sekaligus sebagai pestisida alami untuk mencegah pertumbuhan gulma di sekitar tanaman kelapa sawit. 

Pengamat Pertanian Bengkulu, Zainal Muktamar mengatakan, petani sawit bisa memanfaatkan tanaman Mucuna Bracteata untuk membuat tanaman kelapa sawit tumbuh lebih baik. Karena tanaman ini mampu mengatasi masalah penurunan kesuburan tanah dan penggunaan pestisida yang berlebihan.

"Tanaman Mucuna Bracteata memiliki potensi besar untuk menjadi solusi inovatif dalam pertanian kelapa sawit di Bengkulu. Dengan menanam tanaman ini di antara barisan tanaman kelapa sawit, petani dapat memberikan unsur hara yang dibutuhkan oleh tanah secara alami, mengurangi kebutuhan akan pupuk kimia, dan menghindari kerusakan lingkungan yang disebabkan oleh pestisida konvensional," kata Zainal, Rabu (12/7).

Tanaman Mucuna Bracteata, yang memiliki akar dalam yang kuat dan mampu mengikat nitrogen dari udara, dapat memperbaiki kualitas tanah yang terdegradasi oleh praktik monokultur sawit yang berlebihan. Nitrogen yang dikumpulkan oleh tanaman ini akan dilepaskan ke dalam tanah saat tanaman kelapa sawit ditebang, meningkatkan kesuburan dan kualitas tanah secara keseluruhan. Selain itu, tanaman Mucuna Bracteata juga memiliki sifat alami sebagai pestisida, menghambat pertumbuhan gulma dan mengurangi risiko infestasi hama.

"Keunggulan tanaman Mucuna Bracteata tidak hanya terletak pada kemampuannya untuk menyediakan unsur hara, tetapi juga dalam fungsinya sebagai pestisida alami. Ini berarti petani dapat mengurangi penggunaan pestisida kimia yang mahal dan berbahaya bagi lingkungan, sambil tetap menjaga kebersihan dan keberlanjutan lingkungan pertanian," tuturnya.

Penggunaan tanaman Mucuna Bracteata juga memberikan manfaat jangka panjang bagi petani sawit. Dengan mengurangi penggunaan pupuk kimia dan pestisida, petani dapat menghemat biaya produksi dan mengurangi dampak negatif terhadap kualitas tanah dan lingkungan. Ini juga akan berkontribusi pada peningkatan produktivitas dan keberlanjutan jangka panjang dari perkebunan kelapa sawit.

"Selain manfaatnya dalam pertanian, tanaman Mucuna Bracteata juga memiliki potensi sebagai sumber pakan ternak yang berkualitas tinggi. Daun dan bijinya kaya akan protein dan nutrisi, sehingga dapat membantu dalam pengembangan peternakan di daerah ini," imbuh Zainal.

Meskipun masih memerlukan penelitian lebih lanjut dan pengujian lapangan yang lebih luas, penggunaan tanaman Mucuna Bracteata dalam industri pertanian kelapa sawit di Bengkulu telah menunjukkan hasil yang menjanjikan. Beberapa petani sawit di Kabupaten Mukomuko telah mengadopsi metode ini dan melaporkan peningkatan produktivitas serta penurunan penggunaan bahan kimia berbahaya. Diharapkan bahwa inovasi ini akan menjadi model yang berkelanjutan dan diterapkan di wilayah lain dengan masalah serupa.

"Tanaman ini memberikan harapan bagi petani sawit untuk menghadapi tantangan yang dihadapi oleh industri pertanian saat ini. Kami berharap bahwa penerapan tanaman Mucuna Bracteata ini dapat membantu meningkatkan produktivitas tanaman sambil tetap menjaga keberlanjutan dan keberagaman lingkungan sekitar," tutupnya.
 

Komentar Via Facebook :