https://www.elaeis.co

Berita / Kalimantan /

Petani Sawit dari Kabupaten Paser dapat Pelatihan Teknis Panen dan Pascapanen

Petani Sawit dari Kabupaten Paser dapat Pelatihan Teknis Panen dan Pascapanen

Para petani sawit dari berbagai desa di Kabupaten Paser mengikuti pelatihan teknis panen dan pascapanen yang digelar PT CWE, didukung oleh BPDPKS dan Ditjenbun. (Foto: Dok. PT CWE)


Balikpapan, elaeis.co - Sejak Senin (13/5/2024) lalu para petani sawit swadaya di Kabupaten Paser, Provinsi Kalimantan Timur (Kaltim), mengikuti pelatihan teknis panen dan pascapanen yang diadakan oleh PT Citra Widya Education (PT CWE).

Pelatihan yang didukung oleh Badan Pengelola Dana Perkebunan Kelapa Sawit (BPDPKS) dan Direktorat Jendral Perkebunan (Ditjenbun) Kementrian Pertanian (Kementan) itu rencananya akan berlangsung hingga hari Jumat (17/5/2024) nanti.

Pelatihan yang digelar di Hotel Gran Senyiur Balikpapan tersebut dilakukan dalam rangka pengembangan sumber daya manusia (SDM) perkebunan kelapa sawit (PKS) tahun 2024 bagi para petani.

Nantinya, seperti keterangan resmi yang diterima oleh elaeis.co , Rabu (15/5/2024), para petani sawit dari Kabupaten Paser diharapkan bisa bersiap diri.

Khususnya menjadi Duta Perubahan untuk peningkatan produktivitas setelah mengikuti pelatihan teknis panen dan pascapanen PT CWE tersebut.

Diterangkan bahwa pelatihan itu diikuti oleh 71 petani kelapa sawit dari berbagai desa di Kabupaten Paser.  

Yaitu Desa Bukit Seloka, Desa Seniung Jaya, Desa Tajur, Desa Suliliran, Desa Sepurau Jaya, Desa Jone, Desa Tanah Priuk, dan Desa Gunung Mulia. 

Pembukaan pelatihan dilakukan oleh Direktur PT CWE, St Nugroho Kristono, dan dihadiri sejumlah pihak terkait dari berbagai instansi.

Seperti Ketua Sekretariat Tim Pengembangan SDMPKS, Eva Lizarmi, yang dalam hal ini mewakili Direktur Perlindungan Perkebunan Ditjenbun, Hendratmojo Bagus Hudono.

Kemudian Kepala Dinas Perkebunan dan Peternakan (Kadisbunnak) Kabupaten Paser Djoko Bawono, perwakilan Dinas Perkebunan Provinsi Kalimantan Timur, juga para panitia dari Disbunnak Paser dan PT CWE.

Kata Direktur PT CWE St Nugroho Kristono di acara itu, industri kelapa sawit saat ini masih memiliki banyak tantangan.

Untuk menghadapinya, kata dia, maka harus dilakukan dengan kolaborasi berbagai pihak, atau yang saat ini diistilahkan sebagai Pentahelix.

Pentahelix merupakan kolaborasi beberapa pihak pemerintah yaitu, perusahaan atau industri, perguruan tinggi atau lembaga pelatihan, kata Nugroho.

“Atau juga masyarakat komunitas yang tergabung dalam koperasi unit desa (KUD), kelompok tani (Poktan), gabungan kelompok tani (Gapoktan), berbagai organisasi petani sawit), dan media massa,” kata dia lebih lanjut.

Pelatihan ini, ujarnya, merupakan salah satu kolaborasi PT CWE dengan masyarakat komunitas, yaitu para petani kelapa sawit, yang menjadi ujung tombak dan berperan penting dalam meningkatkan produktivitas kelapa sawit di Indonesia. 

Pada pelatihan ini, Nugroho Kristono mengungkapkan bahwa PT CWE menyiapkan narasumber yang memiliki perbandingan 50:50.

“Yaitu 50 persen dari praktisi perkebunan kelapa sawit senior, dan 50 persen berasal dari generasi muda praktisi kelapa sawit yang kompeten dan memiliki update ilmu-ilmu sawit terbaru,” tegas Direktur PT CWE St Nugroho Kristono.
 

Komentar Via Facebook :