Berita / Kalimantan /
Petani Resah, Ninja Sawit Merajalela di Tanah Laut
Ilustrasi - Tanaman Kelapa Sawit. Dok.elaeis
Tanah Laut, elaeis.co - Kasus pencurian kelapa sawit terus menjadi momok bagi petani saat ini. Terlebih harga kelapa sawit mayoritas di Indonesia tengah mengalami kenaikan.
Seperti yang terjadi di Kabupaten Tanah Laut, Kalimantan Selatan (Kalsel). Hampir setiap hari kasus pencurian kelapa sawit milik petani terjadi.
Amang Dayat, petani sawit yang berdomisili di Kecamatan Jorong mengatakan, pencurian kelapa sawit memang menjadi masalah bagi petani. Bahkan hal ini sudah terjadi sejak lama, namun baru beberapa belakangan justru semakin meresahkan.
"Mayoritas terjadi di kebun milik petani mandiri. Kalau kebun plasma atau perusahaan saat ini sudah di jaga oleh pihak keamanan," ujarnya kepada elaeis.co, Rabu (13/3).
Pencurian ini terjadi, lanjutnya, seiring dengan tingginya harga TBS di wilayahnya itu. Dimana saat ini sawit swadaya tertinggi dibeli seharga Rp2.490/kg.
"Harga memang trennya naik. Begitu juga dengan produksi, saat ini baru mulai merangkak naik namun ninja sawit malah semakin banyak," ujarnya.
Berbagai upaya memang sudah dilakukan petani. Misalnya menjaga kebun empat hari sebelum melakukan panen. Namun para pencuri tetap saja beraksi di malam harinya.
Sulitnya mengatasi permasalahan ini kata Dayat lantaran petani di wilayahnya itu masih tercerai berai. Artinya belum ada terbentuk kelompok petani yang menjadi naungan para petani kelapa sawit tersebut.
"Petani sawit swadaya disini tercerai berai terkadang kebun sebelah saja kami tidak kenal pemiliknya," bebernya.
Dayat khawatir penjarahan besar-besaran kembali terjadi di wilayahnya. Dimana sebelumnya penjarahan pernah terjadi namun mengarah kepada kebun plasma dan kebun milik perusahaan.
"Sebenarnya masalah ini sudah lama, dulu para pencuri menjarah sawit perusahaan dan plasma. Sekarang perusahaan dan plasma menurunkan aparat jadi sekarang yang dijarah sawit petani-petani kecil. Untuk itu dirinya juga meminta agar pihak kepolisian melihat kondisi ini ," imbuhnya lagi.







Komentar Via Facebook :