Berita / PSR /
Petani Masih Kesulitan Mendaftar PSR Secara Online
Kebun sawit peserta PSR di Riau siap ditsnssm perdana. Foto: MCR Riau
Jambi, elaeis.co - Niat pemerintah memudahkan pendaftaran Program Peremajaan Sawit Rakyat (PSR) dengan membuka akses secara online sepertinya belum sesuai harapan. Banyak petani justru kesulitan menggunakan layanan tersebut.
Joko Wahyono, petani sawit di Kabupaten Merangin, Jambi, mengatakan, petani di daerahnya umumnya terkendala pada proses registrasi yang diterapkan secara daring oleh Badan Pengelola Dana Perkebunan Kelapa Sawit (BPDPKS).
Menurutnya, para petani bahkan belum tahu kapan dimulainya Program PSR. "Masalahnya ya itu tadi, rata-rata kebingungan dengan sistem online," kata Ketua DPD Apkasindo Kabupaten Merangin itu, kemarin.
"Kami masih berputar-putar dalam pembahasan persoalan pendaftar online. Ini yang bikin petani agak kerepotan, apalagi aturannya sulit," tambahnya.
Dia mengaku belum tahu sudah berapa banyak kelompok tani yang mengajukan usulan PSR di Merangin tahun ini. Apkasindo setempat juga belum meluangkan waktu untuk melakukan pelatihan peng-input-an data secara online kepada petani.
"Belum termonitor berapa yang mengajukan PSR. Semenjak anjlok, kami semua pengurus fokus memonitor harga TBS," ujarnya.
Tahun ini Provinsi Jambi mendapatkan target PSR seluas 7.500 hektare pada tahun 2022.
"Saat ini sekitar 2.000 hektare sudah dalam proses replanting. Program PSR dapat bantuan dari pusat Rp 30 juta per hektare," kata Kepala Dinas Perkebunan Provinsi Jambi, Agusrizal, belum lama ini.







Komentar Via Facebook :