https://www.elaeis.co

Berita / Komunitas /

Petani Manokwari Terpaksa Terlantarkan Kebun Kelapa Sawitnya

Petani Manokwari Terpaksa Terlantarkan Kebun Kelapa Sawitnya

Buah kelapa sawit. Elaeis.co/Sany


Papua, Elaeis.co - Kondisi yang memprihatinkan dialami para petani kelapa sawit di Manokwari, Provinsi Papua Barat. Pasalnya hampir 5.000 orang petani justru terpaksa harus menelantarkan kebun kelapa sawit miliknya.

Bagaimana tidak sudah hampir 15 tahun sejak 2007 lalu, petani tidak memiliki pembeli hasil kebun sawit mereka dengan harga yang layak. 

Sekretaris DPW Apkasindo Papua Barat, Dorteus Paiki mengatakan, di wilayah itu hanya ada satu pabrik kelapa sawit (PKS) yang beroperasi.

"Memang ada satu PKS tapi mereka tidak menggunakan harga penetapan dari pemerintah untuk membeli hasil kebun masyarakat. Bahkan justru sangat rendah," terangnya, saat berbincang dengan elaeis.co, Kamis (10/2/2022).

Sementara tidak ada alasan untuk petani bertahan merawat kebunnya tersebut. Sebab kata pria yang akrap disapa Paiki itu, biaya perawatan tidak sebanding dengan hasil kebun.

"Biaya perawatan tinggi. Belum lagi biaya panen dan sebagainya. Jadi petani tidak mendapatkan apa-apa," jelasnya.

Saat ini ribuan petani di sana justru memilih pekerjaan lain untuk mencukupi kebutuhannya sehari-hari. Sehingga 10.000 hektar kebun kelapa sawit jadi sia-sia.

Kata Paiki pemerintah seolah-olah menutup mata dengan apa yang dialami petani Manokwari itu. Padahal jika saja ada PKS berdiri di wilayah itu, ribuan kebun kela sawit tadi bisa dioptimalkan kembali.

"Kita sudah berjuang suarakan permasalahan ini. Tapi pemerintah baru melirik seja ada program peremajaan sawit rakyat (PSR) di agendakan," paparnya.

Perjuangan petani tadi kata Paiki juga sudah sampai ke Dirjenbun. Dimana mereka telah mengajukan permohonan untuk dihadirkannya PKS di kabupaten itu.

"Mau tidak mau, mereka harus mendirikan PKS di wilayah ini. Sebab petani sudah sangat memprihatinkan kondisinya. Terakhir informasi yang kita terima, permohonan itu hanya tinggal menunggu persetujuan saja. Setelahnya akan ada pembangunan pabrik di wilayah kita ini," tandasnya.

BACA BERITA LAINNYA DI GOOGLE NEWS
Komentar Via Facebook :

Berita Terkait :