https://www.elaeis.co

Berita / Serba-Serbi /

Petani Harus Bijak Pilih Herbisida, Begini Pertimbangannya

Petani Harus Bijak Pilih Herbisida, Begini Pertimbangannya

Mengendalikan gulma dengan herbisida. Foto: Tccilacap.com


Bengkulu, elaeis.co - Pengendalian gulma pada perkebunan kelapa sawit perlu dilakukan dengan langkah tepat dan efektif. Salah satu cara untuk mengendalikannya yakni dengan memakai herbisida.

Pengamat Pertanian Universitas Bengkulu, Zainal Mukthamar mengatakan, manajemen pengendalian gulma terpadu pada perkebunan kelapa sawit dapat dilakukan dengan empat teknik. Pertama pengendalian secara manual, yakni rawat piringan manual, dongkel anak kayu, perawatan gawangan dan lain-lain.

Kedua pengendalian secara kultur teknis, yakni penanaman LCC pada masa TBM dan rumput untuk pakan ternak. Berikutnya pengendalian secara mekanis, yakni melakukan perusakan fisik pada bagian gulma sehingga pertumbuhannya terganggu. Terakhir pengendalian secara kimia, yakni menggunakan herbisida.

Menggunakan herbisida adalah pengendalian yang banyak dilakukan oleh petani kelapa sawit di Bengkulu. Namun saat ini harga herbisida naik sampai berlipat-lipat dan membuat petani kelapa sawit kewalahan.

"Karena itu perlu kiat pemilihan herbisida yang tepat supaya pengendalian efektif dan efisien. Bila ada herbisida A lebih murah dari pada herbisida B, belum tentu herbisida A lebih efektif dan efisien. Bisa saja dengan menggunakan herbisida A perlu volume lebih banyak dan frekuensi aplikasi lebih sering. Sedang herbisida B ternyata volume dan frekuensi aplikasi lebih sedikit sehingga dalam perhitungan tiap hektarnya penggunaan herbisida B lebih efektif dan efisien," jelas Zainal, kemarin.

Menurutnya, penggunaan herbisida harus mengikuti 5 tepat. Yaitu tepat sasaran, tepat pestisida, tepat dosis, tepat cara, dan tepat waktu. Ketika akan memilih herbisida, harus dipertimbangkan apakah gulma ada solusi pengendaliannya, apakah pemilihan produk yang digunakan sudah tepat, apakah produk yang digunakan aman terhadap tanaman pokok, apakah produk yang digunakan aman terhadap aplikator dan lingkungan, serta apakah biaya yang dikeluarkan sudah efisien.

"Menurut pengalaman saya, penggunaan herbisida adalah soal tepat dosis. Banyak yang masih menggunakan patokan lama, misalnya dulu perlu 400 liter air per hektare, sekarang hanya perlu 100 liter air per hektare. Perlu diadakan kalibrasi lagi untuk setiap pemakaian herbisida karena konsentrasi bahan aktif sekarang lebih besar sehingga penggunaan air lebih sedikit," paparnya.

Selain tepat dosis, penggunaan herbisida juga harus tepat waktu. Maksudnya bukan diaplikasikan pagi atau sore, tetapi melihat fase pertumbuhan gulma. Pengendalian gulma efektif pada fase vegetatif karena tanaman belum bereproduksi. Pengendalian pada fase generatif akan membuat pengendalian menjadi lebih sering frekuensinya karena gulma cepat melakukan suksesi.

"Jadi gunakan herbisida tepat waktu, jangan gunakan ketika kondisi gulma belum begitu besar," tuturnya.

Selain itu, penggunaan herbisida juga harus diaplikasikan ke gulma yang tumbuh di sekitar tanaman kelapa sawit.

"Gunakan herbisida sesuai aturan, pastikan penyemprotan hanya dilakukan pada gulma yang tumbuh di sekitar area pohon. Jangan sekali-kali menyemprotkan herbisida ke buah ataupun batang karena itu berisiko terhadap tanaman kelapa sawit," tutupnya.
 

BACA BERITA LAINNYA DI GOOGLE NEWS
Komentar Via Facebook :