https://www.elaeis.co

Berita / PSR /

Petani Diingatkan Cermat Pilih Tanaman Sela di Lahan Replanting Sawit

Petani Diingatkan Cermat Pilih Tanaman Sela di Lahan Replanting Sawit

Miswanto (kiri), pengawas KUD Usaha Tani, saat pelaksanaan tanam perdana di areal PSR yang didanai BPDPKS. foto: Ist.


Rengat, elaeis.co - Tanaman sela atau tumpang sari merupakan salah satu cara yang dapat dilakukan petani untuk mendapatkan penghasilan alternatif saat kebun sawitnya di-replanting.

Namun petani peserta Program Peremajaan Sawit Rakyat (PSR) yang didanai Badan Pengelola Dana Perkebunan Kelapa Sawit (BPDPKS) diingatkan tidak sembarangan melakukan tumpang sari.

"Apabila salah memilih tanaman, maka dapat mendatangkan hama yang bisa mengancam tanaman sawit muda. Bisa-bisa PSR gagal," kata Miswanto kepada elaeis.co, Senin (30/1). 

Pengawas di Koperasi Unit Desa (KUD) Usaha Tani di Kecamatan Lubuk Batu Jaya, Kabupaten Indragiri Hulu, Riau, itu menuturkan, lahan di sela sawit yang baru ditanam pada dasarnya boleh dipakai untuk bercocok tanam.

"Tapi ada tanaman-tanaman tertentu yang tidak boleh. Misalnya semangka dan pisang karena memungkinkan mengundang hama seperti ulat api yang merupakan musuh bagi petani peserta PSR," katanya.

Menurutnya, jenis-jenis tanaman yang terlarang dijadikan tanaman sela sudah disosialisasikan kepada anggota KUD Usaha Tani. Saat ini lahan seluas 330 hektare milik koperasi tersebut diremajakan menggunakan dana hibah dari BPDPKS. Pengusulannya bekerja sama dengan PT Inti Indosawit Subur, anak perusahan Asian Agri, selaku bapak angkat atau inti.

"Jadi, karena prosesnya dalam binaan korporasi yang punya ahli di bidang agronomi, maka hal-hal yang tidak diperbolehkan kita patuhi," tambahnya. 

Menurutnya, jika bibit kepala sawit sudah selesai ditanam, perusahaan cenderung memelihara kacang-kacangan di sela tanaman sawit.

"Kacangan berguna sebagai penutup tanah sehingga melindungi permukaan tanah dari berbagai hal buruk seperti pencucian unsur hara yang berlebihan dan bahaya erosi," sebutnya.
 

BACA BERITA LAINNYA DI GOOGLE NEWS
Komentar Via Facebook :