https://www.elaeis.co

Berita / Nasional /

Persentase Minyak Sawit pada Biodiesel Terus Ditambah, Begini Efeknya Terhadap Devisa dan Emisi Karbon

Persentase Minyak Sawit pada Biodiesel Terus Ditambah, Begini Efeknya Terhadap Devisa dan Emisi Karbon

Biodiesel berbahan baku minyak kelapa sawit. Foto: ist


Jakarta, elaeis.co - Kementerian Energi Sumber Daya Mineral (ESDM) terus berupaya mewujudkan swasembada energi. Pemanfaatan bahan bakar berbasis energi bersih melalui penerapan biodiesel berbahan baku minyak kelapa sawit terus digenjot.

Kementerian ESDM mencatat realisasi produksi biodiesel program B35 tahun 2024 melampaui target, yakni mencapai 116,4% atau 13,15 juta kiloliter (KL) dari target 11,3 juta KL yang ditetapkan. B35 adalah campuran bahan bakar nabati (BBN) dari minyak sawit dengan bahan bakar minyak (BBM) jenis solar dengan perbandingan 35 persen : 65 persen.

“Dari realisasi tersebut, terjadi penghematan devisa sebesar USD 9,33 miliar atau Rp 147,5 triliun, dan menyerap tenaga kerja lebih dari 14 ribu orang (off-farm) dan 1,95 juta orang (on-farm),” papar Menteri ESDM Bahlil Lahadalia dalam siaran pers Kementerian ESDM dikutip elaeis.co Selasa (4/2).

Untuk tahun 2025, Kementerian ESDM menetapkan program mandatori biodiesel ditingkatkan dari B35 menjadi B40. Implementasi B40 ditargetkan akan meningkatkan produksi biodiesel menjadi 15,6 juta kilo liter pada 2025 dan diproyeksikan berdampak pada penghematan devisa sebesar Rp 147,5 triliun, pengurangan emisi mencapai 41,46 juta ton CO2 ekuivalen, penurunan impor solar menjadi 4,6 juta KL, dan terjadi peningkatan nilai tambah CPO menjadi biodiesel sebesar Rp 20,98 triliun.

"Tahun 2017 produksi biodiesel baru sebesar 3,42 juta KL, sekarang sudah menjadi 13,15 juta KL. Khusus B35, di tahun 2023 produksinya baru 12,2 juta KL, sekarang menjadi 13,15 juta KL. Nah, untuk B40 di tahun 2025 ini, kita mencanangkan sekitar 15,6 juta KL untuk biodiesel,” bebernya.

Menurutnya, peningkatan produksi biodiesel sejalan dengan komitmen pemerintah untuk terus menjaga komitmen global atas kepedulian lingkungan. Sepanjang tahun 2024, realisasi penurunan emisi Gas Rumah Kaca (GRK) sektor energi sebesar 147,61 juta ton CO2, melebihi target 142 juta ton CO2 yang ditetapkan. Angka penurunan emisi GRK tersebut mengalami peningkatan apabila dibandingkan dengan angka tahun 2024 yang sebesar 127,67 juta ton CO2.

"Ini untuk menuju Net Zero Emission (NZE) sampai tahun 2060, jadi kita sebenarnya sudah ada track. Setiap tahun kita sudah mempunyai target berapa yang akan diturunkan," tukasnya.

 

BACA BERITA LAINNYA DI GOOGLE NEWS
Komentar Via Facebook :