https://www.elaeis.co

Berita / Kalimantan /

Perkebunan Kelapa Sawit di Kalbar Masih Minim Terima Manfaat Dana BPDPKS

Perkebunan Kelapa Sawit di Kalbar Masih Minim Terima Manfaat Dana BPDPKS

Kuliah umum soal sawit di UNU. Foto: istimewa


Pontianak, elaeis.co - Para petani kelapa sawit di Provinsi Kalimantan Barat (Kalbar) masih sangat membutuhkan saluran bantuan dari BPDPKS. Terutama dalam menjaga perkebunan kelapa sawit berkelanjutan.

Menurut Ketua DPW Apkasindo Kalbar, Indra Rustandi, Kalbar merupakan daerah terbesar nomor tiga untuk perkebunan kelapa sawit terluas di Indonesia. Sayangnya tidak dibarengi dengan pemanfaatan dana yang dikumpulkan BPDPKS.

Padahal tiap tahunnya tidak kurang dari Rp59 triliun uang kelapa sawit berhasil dikumpulkan.

"Yang sangat dibutuhkan oleh petani itu adalah PSR dan hilirisasi TBS seperti koperasi petani kelapa sawit," terangnya, Sabtu (16/9) kemarin.

Untuk PSR saat ini sudah mulai bergerak, namun pengolahan TBS masih sangat dibutuhkan. Misalnya PKS mini, pabrik minyak goreng (pamigo), pabrik minyak makan merah dan dana perbaikan jalan dan jembatan kebun.

Sedangkan dana DBH sawit Kalbar mencapai  Rp310.986.115.000, sebuah jumlah yang sedikit. Namun demikian untuk ke depannya akan semakin naik sesuai dengan sumbangan bea keluar dan pungutan ekspor (levy) per tahun yang disumbangkan oleh hulu-hilir sawit

Apkasindo sebagai organisasi profesi petani sawit yang sudah berdiri 23 tahun lalu akan mendorong pemerintah dan BPDPKS untuk memperhatikan petani kelapa sawit.

Melihat potensi, kelapa sawit seharusnya telah menjadi komoditi pemersatu bangsa karena sebaran sawit yang terbentang luas dari Aceh sampai Papua dan Indonesia semakin kuat karena sebagai produsen CPO terbesar di dunia sebanyak 45,5 juta ton (2022), sementara Malaysia hanya 18,8 juta ton.

Komentar Via Facebook :