Berita / Serba-Serbi /
Peremajaan dan Pembangunan Kebun Tinggi, Bibit Sawit Laris Manis
Salah satu aktifitas di pembibitan kelapa sawit di wilayah Kampar.(Dok)
Pekanbaru, elaeis.co - Tingginya aktifitas peremajaan dan pembukaan kebun kelapa sawit baru membuat bibit kelapa sawit laris manis di pasaran. Bahkan petani juga sampai antri untuk mendapatkan benih berkualitas.
Hal ini terjadi pada Cv. Bima Tani Nusantara yang merupakan salah satu penangkar bibit kelapa sawit berkualitas di Provinsi Riau. Saat ini pusat pembibitan yang ada di Desa Sungai Pinang, Kabupaten Kampar itu tegah kehabisan stok bibit lantaran meningkatnya permintaan petani.
"Permintaan memang ada peningkatan dibandingkan dengan tahun lalu. Saat ini stok bibit kita habis," ujar Hendri Cen selaku Owner Cv. Bima Tani Nusantara kepada elaeis.co, Selasa (9/9).
Cerita Hendri kondisi ini juga dialami sejumlah penangkar resmi yang ada di Bumi Lancang Kuning. "Saat ini petani yang pesan benih dari sumber benih harus menunggu antrean hingga 3 bulan," tutur pria yang juga sebagai anggota Asosiasi Sawitku Masa Depanku (Samade) tersebut.
Dari pengamatan, permintaan benih paling tinggi terjadi di wilayah Kalimantan, Sulawesi dan Papua. Di wilayah itu selain peremajaan, tingkat pembangunan kebun kelapa sawit baru cukup tinggi.
Sementara mengenai penangkar tak berizin, Hendri menilai seharusnya sudah tidak ada. Sebab untuk menjalankan bisnis pembibitan tersebut, penangkar harus melakukan pembelian kecambah sesuai dengan ketentuan SP2PKS. Belum lagi harus mendaftar ke pusat.
"Kalau penangkar kecil, misanya dibawah 5.000 barang mungkin masih ada yang tidak memiliki izin," bebernya.
Sementara terkait bibit abal-abal atau tidak bersertifikat dengan kualitas rendah menurut Hendri masih banyak beredar di lapangan. Malah tidak sedikit pula petani yang menjadi korban bibit palsu tersebut.
"Saat ini petani harus lebih hati - hati dan berwawasan. Jangan mudah tergiur harga murah, sebab menyesalnya sampai 25 tahun," tandasnya.







Komentar Via Facebook :