https://www.elaeis.co

Berita / Nusantara /

Penjejakan Santripreneur Itu Dimulai

Penjejakan Santripreneur Itu Dimulai

Pertemuan tindak lanjut Workshop Santripreneur pemberdayaan UKMK di Kabupaten Ketapang, Kalbar. (Effendi/elaeis)


Kalbar, elaeis.co - Kunjungan DPW Apkasindo Kalimantan Barat (Kalbar) ke Pondok Pesantren Mambaul Khairot Kabupaten Ketapang pada 22 Januari 2022 lalu, bukan hanya sekedar silaturahmi. Melainkan untuk menindaklanjuti kegiatan Workshop Santripreneur Pemberdayaan UKMK yang dilaksanakan pada 3-4 Desember 2021 lalu di Kabupaten Sintang.

Pada pertemuan itu, ada lima pimpinan pondok pesantren di Kabupaten Ketapang yang juga hadir di sana, yakni pimpinan Pondok Pesantren Darul Qur'an, Pesantren Sungai Melayu, Pesantren Nur Illahi Suka Harja, Pesantren Al-Mujahidin dan Pesantren Al-Bantul Rahman.

Kelima pondok pesantren tersebut juga tertarik dengan program Santripreneur. Bahkan, mereka berencana menggandeng Apkasindo Ketapang untuk memanfaatkan potensi lahan yang ada di pesantren.

"Jadi, pertemuan ini selain merealisasikan juga untuk mengimplementasikan usaha nyata dengan kerjasama yang dijalin antara Pondok Pesantren dengan Apkasindo Kabupaten Ketapang," kata Dewan Penasehat Apkasindo Kalbar, KH Muhammad Ghozali kepada elaeis.co, Senin (24/1).

Dalam pertemuan itu kata pria yang juga menjabat sebagai Ketua Asosiasi Pondok Pesantren Mandiri Indonesia ini, setiap pimpinan pondok pesantren juga menyampaikan potensi lahan kosong di lokasi pondok pesantren mereka.

Seperti di Pondok Pesantren Darul Qur'an yang berlokasi di Mulia Kerta, memiliki lahan kosong yang sangat berpotensi seluas 2 hektare. Mereka sangat tertarik dengan program Pesantren Mandiri dan meminta bantuan serta arahan untuk menindak lanjuti program tersebut.

Begitu juga Pondok Pesantren Sungai Melayu yang terletak di wilayah perkebunan kelapa sawit milik PT PKS. 

"Pondok Pesantren Nur Illahi Suka Harja yang terletak di depan Pendopo Bupati Ketapang juga begitu. Mereka berharap kepada APPI dan Apkasindo dapat memberikan bimbingan terhadap pondok pesantren ini khususnya di bidang perkebunan kelapa sawit, mengingat pondok pesantren ini juga memiliki lahan sekitar 10 hektare. Selain itu, pondok pesantren ini juga meminta dukungan untuk mengembangkan bidang properti," terangnya.

Begitu juga dengan Pondok Pesantren Al-Mujahidin di Kecamatan Benua Kayong, yang memiliki lahan sekitar 1 hektare dan berpotensi terhadap peternakan dan pertanian

"Di pondok pesantren ini juga ada lahan gambut seluas 12 hektar untuk pengembangan Potensi Usaha Pondok Pasantren," kata dia.

Sedangkan Pondok Pesantren Al-Bantul Rahman yang memiliki areal lahan kosong seluas 20 hektare juga berpotensi untuk dimanfaatkan sebagai tempat usaha. 

Muhammad Ghozali mengatakan, dengan adanya pertemuan ini bisa memanfaatkan potensi lahan-lahan itu baik secara Ekonomi maupun pemberdayaan. 

Selain itu, pihaknya juga akan melakukan pendataan terhadap wali santri yang memiliki lahan kosong agar memanfaatkan lahan tersebut.

Komentar Via Facebook :