Berita / Serba-Serbi /
Pemkab Mukomuko Siap Gelar Pasar Murah Sembako, Begini Harapan Petani Sawit
Pasar tradisional di Mukomuko. foto: MC Mukomuko
Bengkulu, elaeis.co - Pemkab Mukomuko tengah mempersiapkan kegiatan pasar murah untuk menekan inflasi seiring naiknya harga sejumlah barang kebutuhan pokok.
Pelaksana Tugas Kepala Dinas Ketahanan Pangan Kabupaten Mukomuko, Elxandi Ultria Dharma mengatakan, masyarakat saat ini mengeluhkan kenaikan harga sembako sepertu cabai merah dan beras. "Untuk stabilisasi harga, kita akan mengadakan pasar murah," katanya, Jumat (13/10).
Rencana kegiatan pasar murah ini telah dikoordinasikan dengan Bulog Bengkulu dan berbagai pihak terkait lainnya. "Pihak Bulog sangat mendukung. Bulog bersedia menyuplai beras, gula pasir, dan minyak goreng untuk pasar murah," katanya.
Selain ketiga bahan pokok itu, pasar murah ini juga akan menyediakan barang lain seperti telur. "Untuk barang kebutuhan lainnya, kita akan koordinasi dengan distributor yang ada di Kabupaten Mukomuko. Distributor telur misalnya, kita koordinasikan dengan Dinas Perindustrian, Perdagangan, Koperasi dan Usaha Kecil Menengah," sebutnya.
"Bank Indonesia juga turut berkontribusi karena gerakan pasar murah ini berhubungan dengan pengendalian inflasi," tambahnya.
Rencananya pelaksanaan pasar murah digelar serentak dengan pasar murah yang dilaksanakan pemerintah pusat pada 16 Oktober 2023. Sementara lokasinya di tiga titik, yakni Kecamatan Kota Mukomuko, Kecamatan Penarik, dan Kecamatan Ipuh.
"Tapi itu masih rencanya. Untuk jadwal finalnya, termasuk lokasi dan bahan pokok apa saja yang akan disediakan, akan dikoordinasikan lebih lanjut dengan Sekda Mukomuko. Yang jelas, kegiatan pasar murah ini bertujuan untuk memenuhi kebutuhan masyarakat dengan harga yang lebih terjangkau dan menekan angka inflasi," paparnya.
Sejumlah petani kelapa sawit di Kabupaten Mukomuko berharap titik pelaksanaan pasar murah diperbanyak mengingat di Mukomuko ada 13 kecamatan.
"Kalau hanya dilaksanakan di tiga kecamatan, warga dari kecamatan lain akan sulit mendapatkan sembako di pasar murah. Banyak petani yang tinggal di pelosok, tentu sulit kalau mau belanja pasar murah di kecamatan lain," kata Ridwan, petani sawit di Desa Tanjung Alay.
"Para petani sawit juga sangat menantikan pasar murah ini karena sekarang apa-apa mahal. Tapi kalau lokasi pasar murah jauh, susah juga," imbuhnya.







Komentar Via Facebook :