Berita / Sumatera /
Pasca Lebaran Idul Fitri Ini Harapan Petani Sawit di Mukomuko
Petani sawit mendodos TBS kelapa sawit. Foto: IST.
Bengkulu, Elaeis.co - Pasca Libur Lebaran Idul Fitri 1445 hijriah, petani sawit di Kabupaten Mukomuko Provinsi Bengkulu menaruh harapan besar pada harga Tandan Buah Segar (TBS) kelapa sawit. Dalam suasana yang penuh optimisme, para petani berharap agar harga TBS kelapa sawit dapat melampaui angka Rp 2.600 per kilogram.
Seorang petani sawit di daerah tersebut, Agus Salim menyampaikan harapannya. Dia menyebutkan bahwa dengan dimulainya operasi kembali Pabrik Kelapa Sawit di Kabupaten Mukomuko pada tanggal 15 April 2024 mendatang, dirinya berharap harga TBS kelapa sawit di daerah tersebut akan meningkat signifikan.
"Kami sangat berharap harga TBS kelapa sawit bisa diatas Rp 2.600 per kilogram setelah pabrik mulai beroperasi kembali. Ini akan menjadi kabar baik bagi kami para petani," ujar Agus, Sabtu 13 April 2024.
Baca Juga: Petani Manfaatkan Lahan Kebun Sawit untuk Tanam Jagung
Tak hanya Agus Salim, harapan akan peningkatan harga TBS kelapa sawit juga dirasakan oleh banyak petani sawit lainnya di Kabupaten Mukomuko. Mereka percaya bahwa dengan semakin stabilnya pasar dan permintaan yang tinggi, harga TBS kelapa sawit akan naik secara signifikan.
"Kami percaya dengan semakin stabilnya pasar dan permintaan yang tinggi, harga TBS kelapa sawit akan naik secara signifikan," tutur Sekretaris DPW Asosiasi Petani Kelapa Sawit Indonesia Provinsi Bengkulu, John Simamora.
Baca Juga: Tanaman Sawit Lambat Berbuah, Jangan-Jangan Karena Hal ini
Menyikapi harapan tersebut, Kabid Perkebunan Distan Mukomuko, Iwan Cahaya SP menyatakan, bahwa pihaknya akan terus berupaya untuk mendukung petani sawit agar dapat meraih harga yang layak untuk hasil panen mereka.
"Kami akan terus berkoordinasi dengan pihak terkait untuk memastikan petani sawit mendapatkan harga yang adil dan menguntungkan," ungkap Iwan.
Baca Juga: Petani Punya Peran Besar Terhadap Investasi Sektor Kelapa Sawit
Namun demikian, sebagian petani juga mengungkapkan kekhawatiran terkait kemungkinan fluktuasi harga TBS kelapa sawit di masa mendatang. Mereka menyatakan bahwa situasi pasar yang tidak stabil dapat memberikan dampak negatif bagi pendapatan mereka.
"Sementara kami berharap harga akan naik, kami juga harus siap menghadapi kemungkinan fluktuasi harga yang tak terduga," kata seorang petani sawit lainnya, Andi Saputra.
Di tengah harapan dan kekhawatiran tersebut, para petani sawit di Kabupaten Mukomuko tetap bersemangat untuk mengoptimalkan hasil panen mereka. Mereka berharap agar dengan kerja keras dan dukungan dari berbagai pihak, mereka dapat meraih hasil yang lebih baik di masa mendatang.
"Kami akan terus mengoptimalkan hasil panen sehingga bisa meraih hasil yang lebih baik di masa mendatang," tutupnya.







Komentar Via Facebook :