https://www.elaeis.co

Berita / Nasional /

IPOC 2025

Panen Sawit Milik Negara Tembus 4,4 Ton, Ini Rahasianya!

Panen Sawit Milik Negara Tembus 4,4 Ton, Ini Rahasianya!


Nusa Dua, elaeis.co - Produktivitas kelapa sawit di Indonesia ternyata masih menunjukkan kesenjangan antara perkebunan milik negara, swasta, dan rakyat. 

Direktur Perkebunan Kelapa Sawit Kementerian Pertanian, Baginda Siagian, mengungkapkan bahwa perkebunan negara berhasil mencatat produktivitas tertinggi hingga 4,4 ton Tandan Buah Segar (TBS) per hektare.

“Sementara perkebunan swasta rata-rata 3,7 ton per hektare, dan perkebunan rakyat hanya 3,2 ton per hektare,” ujar Baginda saat menjadi pembicara di Indonesia Palm Oil Conference (IPOC) ke-21 di Bali, Kamis.

Menurut Baginda, Indonesia kini memiliki kebun kelapa sawit seluas 16,38 juta hektare, menjadikannya negara dengan lahan sawit terluas di dunia. Namun, produktivitas nasional masih rendah, hanya sekitar 3,5 ton TBS per hektare, jauh tertinggal dibandingkan Malaysia.

Meski begitu, produksi minyak sawit mentah (CPO) Indonesia pada 2025 telah mencapai 48 juta ton, dan pemerintah menargetkan angka itu naik menjadi 51 juta ton. 

Sektor ini juga menjadi salah satu penyedia lapangan kerja terbesar dengan 9,7 juta orang bekerja langsung dan sekitar 7-8 juta orang bekerja tidak langsung. Selain itu, industri sawit berkontribusi 3,5 persen terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) nasional.

Namun, proyeksi produksi CPO hingga 2045 menunjukkan tantangan besar. Dengan pola bisnis saat ini, produksi diperkirakan hanya mencapai 60 juta ton, sedangkan kebutuhan domestik diproyeksikan mencapai 41 juta ton. 

“Jika kebutuhan dalam negeri terus meningkat, volume ekspor akan terpengaruh,” jelas Baginda.

Pemerintah, melalui Kementerian Pertanian dan Badan Pengelola Dana Perkebunan (BPDP), tengah mendorong peningkatan produksi berkelanjutan melalui sejumlah program. Ini termasuk penerapan ISPO, pengembangan sumber daya manusia, serta peningkatan sarana dan prasarana (Sarpras).

“Pengembangan SDM dilakukan lewat beasiswa untuk 10.680 mahasiswa dan pelatihan bagi 22.970 orang. Penguatan riset juga berjalan, dengan total 3.879 riset serta pemberian 159 paket Sarpras,” tambah Baginda.

Dengan strategi ini, pemerintah berharap industri sawit tetap menjadi penopang perekonomian nasional, penyedia lapangan kerja, sekaligus memenuhi kebutuhan pangan domestik dan global. Upaya ini sekaligus menjadi kunci agar produktivitas sawit Indonesia bisa menyaingi negara-negara lain dan memastikan keberlanjutan sektor strategis ini.

BACA BERITA LAINNYA DI GOOGLE NEWS
Komentar Via Facebook :