https://www.elaeis.co

Berita / Feature /

Pak Balando: Kalau Bukan karena Sawit, Entahlah...

Pak Balando: Kalau Bukan karena Sawit, Entahlah...

Pak Balando ketika ikut memanen TBS sawit di kebunnya. Foto: Dok Pribadi


SAMSUL Bahri, seorang pensiunan aparatur sipil negara (ASN), mengaku perekonomian keluarganya banyak terbantu oleh tanaman kelapa sawit yang ia miliki.

"Kalau bukan karena kelapa sawit, entahlah," kata Pak Balando --demikian Samsul Bahri akrab disapa--  kepada elaeis.co melalui sambungan telepon, Senin (15/5).

"Untung saya tak lalai ketika masih aktif dulu, dan sempat menyiapkan kebun untuk bekal hari tua," kata Pak Balando, yang sebelum pensiun ditempatkan di Diskominfo Pemkab Kampar.

Setelah pensiun, selain mengandalkan uang pensiunan untuk memutar roda ekonomi keluarga, "Yang paling banyak membantu adalah hasil dari kebun sawit," ungkapnya.

Sehari-hari Pak Balando bersama keluarga menetap di Bakinang, ibukota Kabupaten Kampar. Sementara kebun sawitnya, yang ia sebut memiliki luas sekitar 5 hektar, berlokasi di luar kota.

Baik ketika masih aktif sebagai ASN atau setelah purna tugas, Pak Balando mengaku pernah merintis sejumlah usaha, dimaksudkan untuk persiapan hari tua. Membuka usaha printing di Bangkinang, misalnya.

Tapi, menurut Pak Balando, dari sekian jenis usaha yang dia rintis, yang tetap bertahan di antaranya adalah perkebunan kelapa sawit. Ada di antara usahanya yang sudah layu sebelum berkembang.

Karena kebun kelapa sawitnya berlokasi jauh di luar kota, Pak Balando mananam orang kepercayaan untuk merawat dan menjaga kebunnya itu.

Pak Balando sendiri, karena sudah purna tugas, sering menyambangi kebunnya. Tidak jarang Pak Balando melakukan apa saja yang bisa ia perbuat di kebunnya. Ikut memanen, misalnya.

Pak Balando enggan mengungkapkan secara detail hasil yang ia peroleh dari areal perkebunan kelapa sawit yang ia miliki. Ia hanya mengatakan dengan menyebut: "Terasa sangat membantu."

Tapi diakui Pak Balando, pada kondisi-kondisi tertentu ia harus mensubsidi kebunnya, terutama ketika harga tandan buah segar (TBS) sawit sedang jatuh di pasaran.

"Itu lumrah," kata Pak Balando. Karena pada kondisi lain, yaitu ketika harga TBS sawit naik di pasaran, justru buah sawit yang banyak membantu perekonomian keluarganya.

Komentar Via Facebook :