https://www.elaeis.co

Berita / Nasional /

Naik, Nilai Tukar Petani Nasional Desember 2024 Capai 122,78

Naik, Nilai Tukar Petani Nasional Desember 2024 Capai 122,78

Infografis by BPS


Jakarta, elaeis.co - Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat Nilai Tukar Petani (NTP) nasional pada bulan Desember 2024 sebesar 122,78. Angka ini naik 1,23% dibandingkan NTP November 2024.

Deputi Bidang Statistik Distribusi dan Jasa BPS, Pudji Ismartini mengatakan, kenaikan NTP disebabkan naiknya indeks harga yang diterima petani (It) sebesar 1,83% menjadi 149,5. Sedangkan indeks harga yang dibayar petani atau (Ib) naik sebesar 0,6% menjadi 121,76.

"Komoditas penyumbang kenaikan It nasional adalah kelapa sawit, kakao atau cokelat, gabah dan bawang merah. Sedangkan komoditas penyumbang Ib yakni bawang merah, telur ayam ras, minyak goreng, dan cabai merah," sebutnya dalam konferensi pers di Kantor BPS, Kamis (2/1).

Dia melanjutkan, seluruh subsektor penyusun NTP tercatat mengalami kenaikan. Subsektor yang mengalami kenaikan tertinggi adalah hortikultura yakni sebesar 5,26%. Komoditas yang dominan mempengaruhi kenaikan harga di subsektor ini adalah bawang merah, cabai rawit, cabai merah, dan tomat.

Subsektor tanaman perkebunan rakyat mengalami kenaikan NTP sebesar 2,05 persen, subsektor perikanan naik 0,62 persen, subsektor peternakan naik 0,28 persen, dan subsektor tanaman pangan naik 0,02 persen.

Menurut Pudji, sebanyak 29 provinsi mengalami kenaikan NTP dan kenaikan tertinggi dicatatkan oleh Sulawesi tengah sebesar 4,47%. Peningkatan NTP di provinsi tersebut didorong oleh kenaikan harga komoditas kakao atau cokelat biji, gabah, cengkeh, tomat, dan kelapa sawit.

Sementara itu, 9 provinsi tercatat mengalami penurunan NTP dan penurunan terdalam terjadi di Papua Barat yaitu sebesar -1,13%. “Penyebabnya adalah penurunan harga komoditas seperti bayam, cabai rawit, terong, jeruk, dan kelapa," ungkapnya.

BPS juga mencatat nilai tukar usaha pertanian (NTUP) Desember 2024 sebesar 125,9, naik 1,72% dibandingkan November 2024. Pendorongnya adalah kenaikan It sebesar 1,83% menjadi 149,50, sedangkan Indeks Biaya Produksi dan Penambahan Barang Modal (BPPBM) naik 0,11% menjadi 118,75.

“Komoditas penyumbang It yakni kelapa sawit, kakao/coklat, gabah, dan bawang merah. Sedangkan komoditas penyumbang BPPBM yakni jerami, bibit bawang merah, upah penanaman, dan upah membajak,” tutupnya.

BACA BERITA LAINNYA DI GOOGLE NEWS
Komentar Via Facebook :