Berita / Nusantara /
Nagan Raya, Kok Harga TBS-Mu Selalu Lebih Rendah Ya?
Sekretaris DPW Apkasindo Provinsi Aceh, Fadhli Ali (kanan). foto: dok. pribadi
Banda Aceh, elaeis.co - Nagan Raya. Meski luas kebun kelapa sawit di wilayah Barat-Selatan pada sistim penetapan harga Tandan Buah Segar (TBS) versi Dinas Pertanian dan Perkebunan Provinsi Aceh ini hanya di kisaran 50 ribu hektar, tapi di kabupaten beribukota Suka Makmue justru yang paling banyak pabrik kelapa sawit.
Mencapai 12 unit. Angka ini mengalahkan Aceh Tamiang yang cuma punya 11 pabrik. Meski 12, hanya 9 unit yang membeli TBS petani swadaya.
"Kalau mengacu pada suplay-demand, mestinya harga TBS di kabupaten ini tinggi lantaran pabrik rebutan mengolah TBS. Tapi kenyataannya justru tidak. Dalam setiap penetapan harga, di Nagan Raya justru selalu lebih rendah," cerita Sekretaris DPW Asosiasi Petani Kelapa Sawit Indonesia (Apkasindo), Provinsi Aceh, Fadhli Ali kepada elaeis.co tadi siang.
Baca juga: Cerita Miris Negeri 'Pioneer' Sawit
Pada pengumuman harga tanggal 12 Oktober 2021 misalnya. Di PT. Ujong Neubok Dalam, harga untuk Berat Janjang Rata-Rata (BJR) 6 kilogram dipatok Rp2.200 perkilogram.
Di tetangga, Kabupaten Aceh Barat Daya (Abdya) yang hanya radius 20 kilometer dari Nagan Raya, harga yang kayak begitu di hari yang sama, perkilogramnya justru sudah diangka Rp2.340.
"Itulah makanya banyak orang bilang bahwa di Nagan Raya ada persaingan tidak sehat. Ada oknum penguasa punya PKS di sana. Nah, garga PKS lain tak boleh lebih tinggi dari harga yang dibikin PKS milik oknum penguasa itu," ujar Fadhli.
Kalaupun di Nagan Raya harga merangkak naik kata lelaki 50 tahun ini, paling saat produksi TBS lagi trek (turun), atau orang Nagan Raya rame-rame jual TBS ke PKS Mon Jambee di Abdya.
Apa yang dibilang Fadhli ini tentu masih membutuhkan penjelasan resmi dari oknum penguasa yang dibilang Fadhli itu, atau keterangan dari para pemilik PKS yang ada di sana.
Di sisi lain, Fadhli kemudian menyodorkan bahwa hingga tahun 2020, jumlah PKS di Provinsi Aceh sudah mencapai 57 unit.
PKS-PKS itu bertebaran di Bireuen 2 unit, Aceh Utara 3 unit, Aceh Timur 7 unit, Aceh Tamiang 11 unit, Aceh Barat 2 unit, Aceh Jaya 3 unit, Nagan Raya 12 unit, Abdya 2 unit, Aceh Singkil 8 unit, Subulussalam 5 unit dan Simeulue 2 unit.



Komentar Via Facebook :