https://www.elaeis.co

Berita / Sumatera /

Miko Tambah Daftar Produk Sawit yang Diekspor dari Bengkulu

Miko Tambah Daftar Produk Sawit yang Diekspor dari Bengkulu

Palm Acid Oil atau minyak kotor sawit. foto: FJB kaskus


Bengkulu, elaeis.co - Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Bengkulu mencatat pada Desember 2022 lalu komoditas ekspor dari daerah itu bertambah satu.  Yakni Palm Acid Oil (PAO) atau lebih dikenal dengan minyak kotor (miko) yang merupakan hasil sampingan dari proses penyulingan minyak kelapa sawit.

Kepala BPS Provinsi Bengkulu, Ir Win Rizal mengatakan, pada akhir tahun 2022, miko diekspor bersamaan dengan batu bara dan cangkang sawit. Hal ini menunjukkan bahwa pelaku usaha mulai menggarap lebih banyak produk turunan kelapa sawit untuk diekspor.

"Tentu saja ini kabar baik, semoga ke depan semakin banyak turunan dari kelapa sawit yang bisa di ekspor langsung dari Bengkulu," kata Win, Senin (6/2).

Menurutnya, miko biasanya digunakan sebagai bahan baku pembuatan bahan bakar, pakan ternak, bahan pembuatan sabun, dan untuk produksi distilled fatty acid. Karena banyaknya kegunaan dari produk ini, sehingga membuat negera lain mulai mengimpornya dari Bengkulu.

"Negara yang menjadi tujuan ekspor miko dari Bengkulu pada tahun 2022 lalu adalah Tiongkok. Nilai ekspornya mencapai ratusan ribu dolar," sebutnya.

Ia berharap, ekspor miko bisa semakin gencar dilakukan ke sejumlah negara sehingga bisa meningkatkan penerimaan ekspor di Bengkulu.
"Saat ini sudah banyak kegiatan ekspor yang dilakukan di Bengkulu, mulai dari cangkang sawit, batu bara, lintah, hingga manggis," bebernya.

Sementara itu, Kepala Stasiun Karantina Pertanian Bengkulu, drh Bukhari mengatakan, pihaknya terus mendorong kegiatan ekspor produk pertanian di Bengkulu. Tidak hanya cangkang sawit dan manggis, tetapi seluruh produk hasil pertanian seperti kernel dan miko.

"Sebab pasokan kernel dan miko di Bengkulu cukup banyak mengingat jumlah perusahaan pengelolaan CPO banyak di daerah ini," tukasnya.

"Kami terus melakukan Gratieks atau Gerakan Tiga Kali Lipat Ekspor. Upaya ini bertujuan meningkatkan volume dan nilai ekspor komoditas pertanian dari tahun ke tahun," tutupnya.
 

BACA BERITA LAINNYA DI GOOGLE NEWS
Komentar Via Facebook :