https://www.elaeis.co

Berita / Sumatera /

Meski Belum Teruji, Petani Kelapa Sawit di Bengkulu Lebih Memilih Pupuk Tankos

Meski Belum Teruji, Petani Kelapa Sawit di Bengkulu Lebih Memilih Pupuk Tankos

Tanaman kelapa sawit di Bengkulu menggunakan pupuk dari tandan kosong sawit.


Bengkulu, elaeis.co - Pemerintah Provinsi Bengkulu mengungkapkan bahwa sebagian besar petani kelapa sawit di wilayah Bengkulu cenderung memilih menggunakan pupuk dari tandan kosong (tankos) kelapa sawit. Meskipun demikian, efektivitas penggunaan tankos sebagai pupuk untuk tanaman sawit masih menjadi tanda tanya besar.

Menurut Kepala Dinas Tanaman Pangan Hortikultura dan Perkebunan Provinsi Bengkulu, M Rizon, petani sawit di Bengkulu tidak dilarang menggunakan pupuk tankos. Namun demikian, ia menegaskan bahwa pupuk tersebut belum terbukti secara efektif meningkatkan produktivitas tanaman kelapa sawit.
"Kami tidak pernah melarang petani sawit untuk menggunakan pupuk tanaman kelapa sawit dari tankos. Hanya saja, pupuk jenis ini belum begitu efektif untuk meningkatkan produktivitas tanaman kelapa sawit," ungkap Rizon, Senin 19 Februari 2024.

Mengingat kondisi ini, Rizon memberikan saran kepada petani kelapa sawit untuk beralih menggunakan pupuk kimia jenis NPK. Ia menjelaskan bahwa harga pupuk NPK saat ini cukup terjangkau, hanya sekitar Rp 350 ribu per karung dengan ukuran 50 kilogram.
"Pupuk kimia jenis NPK dapat menjadi alternatif yang lebih efektif bagi petani kelapa sawit untuk meningkatkan produktivitas tanaman mereka," kata Rizon.

Selain itu, Rizon menegaskan bahwa pihaknya akan terus melakukan penelitian dan penyuluhan kepada petani terkait penggunaan pupuk kimia. Tujuannya adalah untuk memberikan pemahaman yang lebih baik serta memastikan penggunaan pupuk kimia yang aman dan efektif bagi tanaman kelapa sawit serta lingkungan sekitarnya.
"Dengan adanya upaya penyuluhan dan penelitian diharapkan petani kelapa sawit di Bengkulu dapat membuat keputusan yang lebih bijaksana dalam memilih jenis pupuk yang digunakan. Sehingga, produktivitas tanaman kelapa sawit dapat meningkat secara signifikan, sekaligus menjaga keseimbangan lingkungan pertanian di wilayah Bengkulu," pungkasnya.

Menyikapi saran dari Pemerintah Provinsi Bengkulu, Salah petani kelapa sawit di Bengkulu, Suryanto (42) mengaku, saat ini mulai mempertimbangkan penggunaan pupuk kimia jenis NPK.
"Meskipun harga pupuk kimia jenis NPK sedikit lebih tinggi dibandingkan dengan tankos, tapi jika itu dapat meningkatkan hasil panen, saya siap mencobanya," ujar Suryanto.

Namun demikian, ada juga petani yang masih ragu dengan penggunaan pupuk kimia. Mereka khawatir akan dampak negatif yang mungkin ditimbulkannya terhadap tanaman dan lingkungan.

BACA BERITA LAINNYA DI GOOGLE NEWS
Komentar Via Facebook :