https://www.elaeis.co

Berita / Nusantara /

Menteri LHK Ajak Tim US Forest Service Lihat Bukti Keberhasilan Penanganan Karhutla

Menteri LHK Ajak Tim US Forest Service Lihat Bukti Keberhasilan Penanganan Karhutla

Menteri LHK RI Siti Nurbaya Bakar dan sejumlah pejabat dari Amerika Serikat mengunjungi KUPS Budidaya Madu Kelulut di Desa Tuwung. Foto: Doni


Palangkaraya, elaeis.co – Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan (LHK) Republik Indonesia (RI) Siti Nurbaya Bakar dan Kepala Badan Restorasi Gambut dan Mangrove (BRGM) RI Hartono melakukan kunjungan kerja ke Desa Tuwung, Kecamatan Kahayan Tengah, Kabupaten Pulang Pisau, Provinsi Kalimantan Tengah (kalteng). Ikut dalam rombongan itu tim dari Delegasi Kehutanan Departemen Pertanian Amerika Serikat atau United States Department of Agriculture (USDA) Forest Service.

Siti menyampaikan bahwa maksud kunjungan kerjanya beserta rombongan dari Amerika Serikat adalah untuk membuktikan sekaligus melihat langsung bahwa Kabupaten Pulang Pisau termasuk atau yang paling utama berhasil mengatasi persoalan kebakaran hutan dan lahan (karhutla).

Salah satu lokasi yang didatangi adalah areal pengelolaan Kelompok Usaha Perhutanan Sosial (KUPS) Lembaga Pengelola Hutan Desa (LPHD) Tuwung. Rombongan melihat langsung kisah sukses daerah tersebut, yang dahulu menjadi salah satu lokasi yang sering terjadi kebakaran hutan dan lahan, kini berubah menjadi desa yang produktif.

LPHD Tuwung saat ini telah memiliki 4 Kelompok Usaha Perhutanan Sosial (KUPS) yaitu: (1) Perikanan/Silvofishery; (2) Budidaya Madu Kelulut; (3) Kerajinan Hasil Hutan Bukan Kayu; dan (4) Peternakan. Pendapatan KUPS ini pada tahun 2021-2023 mencapai hingga Rp 105 juta untuk KUPS Peternakan, Rp 117 juta dari perikanan, dan Rp 22 juta dari madu kelulut.

“September sampai dengan akhir November tahun 2015 saya mendampingi presiden bolak balik melewati jalan ini bersama Bupati Pulang Pisau. Waktu itu, jarak pandang dari mobil ke jalan hanya tiga meter, kadang dua meter akibat parahnya kabut asap. Bukan hanya di sini terjadi kabut asap yang parah, tetapi di Riau gawat, Kalimantan Selatan gawat, Kalimantan Barat gawat, Sumsel, Jambi dan kecaman internasional juga pada akhir 2015 sangat dahsyat,” paparnya dalam keterangan resmi, kemarin.

“Saya berterima kasih sudah dikunjungi oleh tim dari Amerika Serikat untuk melihat betapa serius kita mengatasi kesulitan dan berhasil. Saya yakin ini pasti karena hasil kerja keras pemerintah daerah dan masyarakatnya," imbuhnya.

Dia juga menyebutkan bahwa Kalteng sudah berhasil menyiapkan langkah strategis dalam menghadapi potensi karhutla pada musim kemarau.

Wakil Gubernur Kalteng, H Edy Pratowo menyampaikan, hampir 50% lokasi di areal pengelolaan KUPS LPHD Tuwung dulunya merupakan lahan bekas kebakaran hutan, namun sekarang telah dikembangkan untuk kegiatan agroforestri dengan pendampingan dari KLHK RI berkolaborasi dengan UPT KPHP Kahayan Tengah.

"Kami berharap pemberian persetujuan pengelolaan Hutan Desa dapat terus didorong lebih luas apalagi Kalteng memiliki sekitar 11,9 juta hektare kawasan hutan. Sehingga diharapkan kekayaan hutan tersebut dapat dikelola secara optimal dan berkelanjutan untuk kesejahteraan masyarakat," ucapnya.

Karena Kalteng akan menjadi tetangga terdekat IKN, dia juga meminta semua pihak melestarikan hutan gambut berikut fauna di dalamnya.

"Banyak yang langsung dapat dinikmati seperti beraneka ragam buah hutan serta kayu yang langka, ini perlu dijaga dan dilestarikan. Mohon kiranya menjadi perhatian kita bersama karena ini dapat menjadi pendapatan masyarakat sekitar hutan yang menjanjikan, dikarenakan masyarakat modern saat ini ingin sesuatu yang organik dan asli dari alam," tukasnya.

Usai mengunjungi Desa Tuwung, Menteri LHK RI beserta rombongan bertolak mengunjungi Desa Kereng Bangkirai dan Taman Nasional Sebangau untuk melihat lokasi pengelolaan hidrologis gambut di salah satu kawasan pelestarian rawa gambut terbesar di Indonesia.


 

BACA BERITA LAINNYA DI GOOGLE NEWS
Komentar Via Facebook :