Berita / Nasional /
Mentan Amran Siap Sulap Lahan Sitaan Sawit Jadi Sentra Kedelai Nasional
Jakarta, elaeis.co - Menteri Pertanian sekaligus Kepala Badan Pangan Nasional (Bapanas), Amran Sulaiman, mengibarkan semangat baru soal kemandirian pangan.
Pemerintah, kata dia, tengah menyiapkan langkah besar untuk memperluas produksi kedelai nasional lewat pemanfaatan eks lahan sawit yang telah disita negara.
“Kita mau tanam kedelai 1 juta hektare ke depan secara bertahap. Tadi ini rapat jam 6 subuh, jam 5 lewat sudah ada tim,” ujar Amran kepada wartawan di Jakarta, Jumat (21/11).
Ia menegaskan, Indonesia tak bisa lagi nyaman bergantung pada kedelai impor, sementara kebutuhan dalam negeri terus naik.
Menurut Amran, pemerintah tidak hanya mengandalkan lahan pertanian yang sudah ada. Justru, strategi baru diarahkan pada pembukaan lahan baru—khususnya lahan eks sawit yang masuk dalam penertiban oleh negara.
“Jadi lahan baru, lahan eks yang disita tetapi belum ada sawitnya kita tanami. Rencana tanami kedelai,” katanya.
Langkah ini semakin relevan mengingat pemerintah baru saja menyerahkan 833.413,46 hektare lahan sawit kepada PT Agrinas Nusantara Palma (Persero). Lahan itu merupakan hasil kerja Satuan Tugas Penertiban Kawasan Hutan (Satgas PKH) Kejaksaan Agung dalam melakukan penertiban lahan ilegal di berbagai daerah.
Namun, memulihkan lahan-lahan tersebut tidak bisa instan. Manager Sekretariat PT Agrinas Palma Nusantara, Akbar Mulia, membeberkan fakta bahwa kondisi lapangan jauh dari ideal.
“Berdasarkan hasil verifikasi lapangan yang sudah dilakukan, 50% itu kondisi rusak berat, kemudian 30% rusak sedang, dan 20% rusak ringan,” ujar Akbar, di Gedung Kejaksaan Agung, Jakarta, Rabu (9/7).
Kondisi itu membuat program penanaman kedelai butuh persiapan serius, mulai dari rehabilitasi tanah, pembangunan irigasi, sampai pendampingan teknologi budidaya.
Meski begitu, Kementan optimistis langkah pemanfaatan lahan sitaan ini akan menjadi terobosan penting, terutama dalam menekan impor kedelai yang selama bertahun-tahun menembus jutaan ton per tahun.
“Kalau kita bisa produktifkan lahan ini, impor kedelai bisa kita tekan jauh. Kita ingin petani kita jadi pemain utama, bukan hanya penonton,” tegas Amran.
Jika rencana ini berjalan mulus, Indonesia bukan hanya memperluas area tanam, tetapi juga membuka peluang bagi wilayah-wilayah baru untuk tumbuh sebagai sentra kedelai nasional.
Pemerintah menargetkan gerak cepat, termasuk pembentukan tim teknis untuk memastikan lahan sitaan yang layak bisa segera diolah.
Dalam waktu dekat, Kementan dan PT Agrinas akan memetakan ulang lahan, menentukan skala prioritas rehabilitasi, serta menyiapkan pilot project penanaman kedelai di beberapa titik.
Harapannya, sentra-sentra kedelai baru itu bisa mulai berproduksi dan mempercepat mimpi besar: Indonesia swasembada kedelai.







Komentar Via Facebook :