https://www.elaeis.co

Berita / Komoditi /

Menggusur Stigma Rendemen Lawas

Menggusur Stigma Rendemen Lawas

Seorang petani sedang membersihkan tanaman sawit hasil program PSR. foto: ist


Pekanbaru, elaeis.co - Dewan Pimpinan Wilayah Asosiasi Petani Kelapa Sawit Indonesia (DPW-Apkasindo) Riau mengaku sangat senang dengan datangnya Tim Riset Pusat Penelitian Kelapa Sawit (PPKS) ke Riau. 

Apalagi para pengurus tahu bahwa kedatangan tim riset itu adalah hasil dari upaya yang sudah dilakukan komandannya di DPP Apkasindo. 

"Uji rendemen ini adalah bagian dari upaya kita untuk merobah asumsi tak elok yang selama ini digembar-gemborkan Pabrik Kelapa Sawit (PKS) terhadap petani, khususnya petani non mitra," kata Sekretaris DPW Apkasindo Riau, Jono A Burhan, S.Kom., MMgt (Int.Bus) kepada elaeis.co, jelang siang tadi.  

Baca juga: Babak Baru Rendemen Sawit Pekebun

Asumsi itu kata anak petani sawit jebolan Auckland Selandia Baru ini sangat merugikan petani. 

"Kalau dulu rendemen sawit petani rendah, kami tak menampik itulah. Sebab saat itu petani masih belum mengerti manfaat bibit unggul," terang. 

Tapi kalau 10 tahun terakhir petani sudah pakai bibit unggul tapi standar perhitungan rendemennya masih di bawah 20 persen juga, "Enggak adil namanya. Ini stigma negatif buat kami petani," tegasnya. 

Terkait uji rendemen tadi, bagi Jono, turunnya Tim Riset PPKS Medan ke lapangan sudah sangat tepat. Sebab Apkasindo tahu kalau PPKS medan sangat teliti dan berpengalaman dalam menguji rendeman.

"Kami yakin hasil uji rendemen ini nanti akan mampu menaikkan harga TBS pekebun. Terimakasih kepada Direktorat Jenderal Perkebunan Ditjenbun dan Badan Pengelola Dana Perkebunan Kelapa Sawit (BPDPKS) yang sudah lebih serius memperhatikan kami pekebun sawit melalui riset uji rendemen ini," Jono Sumringah.  




 

BACA BERITA LAINNYA DI GOOGLE NEWS
Komentar Via Facebook :